SURABAYA (Suarapubliknews) – Naiknya nilai investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Jatim diikuti dengan ekonomi yang terus tumbuh dan inflasi yang terus terkendali serta stabil membuat Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono optimis, peluang calon investor asing untuk berinvestasi di Jatim semakin banyak.
Keyaninan tersebut bukan tanpa sebab. Pasalnya, realisasi investasi Jatim di triwulan I tahun 2024 tercatat meningkat hingga 20,7 persen dengan kontribusi penanaman modal asing yang cukup signifikan.
Hal ini disampaikan saat membuka kegiatan Road to East Java Investment Forum (EJIF): East Java Investment Dialogue (EJID) di Westin Hotel Surabaya dengan tagline Boosting Up Growth, Diving Sustainability.
“Realisasi investasi triwulan I year on year (y on y) tahun 2024 meningkat sebesar 20,7 persen yang mana kontribusi realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang 16,1 persen,” katanya.
Acara ini dihadiri cukup banyak pihak strategis, termasuk para perwakilan Konjen dan Dubes negara sahabat yang turut serta membawa calon investor. Hal itu menunjukkan pentingnya forum semacam ini untuk berdiskusi memasarkan project yang bisa ditawarkan kepada investor asing.
“Investasi di Jatim memiliki peluang bagus dan mereka akan diberikan layanan yang sangat baik agar semua keperluan berinvestasi bisa dipenuhi. Terima kasih Bank Indonesia perwakilan Jatim yang menginisiasi untuk meningkatkan nilai investasi di Jatim,” ungkapnya.
Secara keseluruhan, Adhy optimis peluang menarik calon investor di Jatim semakin terbuka lebar. Tidak sekadar PMA yang meningkat, melainkan pertumbuhan ekonomi yang terus menunjukkan trend positif sebesar 4,8%, inflasi yang terus terjaga per Juni 2024 sebesar 25 persen + 1 persen, serta nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang menunjukkan kenaikan sebesar 20,1 persen.
“Hal ini semakin menunjukkan bahwa potensi untuk berinvestasi di Jatim semakin baik. Termasuk menurunnya angka kemiskinan sebesar 0,56 persen poin serta meningkatnya angka wisatawan sebesar 31,45 juta kunjungan periode Januari-Juni 2024, semakin membuka peluang calon investor berinvestasi di Jatim,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim Erwin Hutapea menambahkan, forum ini diselenggarakan sebagai wujud kegiatan untuk meningkatkan angka investasi di Jatim sebagai provinsi yang cukup besar kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia.
Selain itu, berdasarkan hasil asesmen terhadap data yang bersifat historis, 1 persen peningkatan angka investasi di Jatim akan memberikan kontribusi sebesar 0,3 persen terhadap pertumbuhan PDRB.
“Terima kasih Pemprov Jatim telah memberikan dukungan, bersama-sama mendorong dan bersinergi meningkatkan angka investasi untuk mengkriet kesejahteraan masyarakat Jatim,” tutupnya. (q cox, tama dinie)