SURAKARTA (Suarapubliknews) ~ Pj. Ketua Dekranasda Jawa Timur Isye Sri Rahayu Adhy Karyono menghadiri Peringatan Syukuran HUT ke 44 Dekranas dan Peresmian Pembukaan Expo Dekranas di Ballroom Hotel Alila Surakarta, Rabu, (15/5).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Pembina Dekranas Iriana Joko Widodo didampingi Ketua Umum Dekranas Wury Estu Ma’ruf Amin, Ketua Panitia Dekranas Loemongga Agus Gumiwang beserta seluruh jajaran pengurus Dekranas dan Dekranasda tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota. Pembukaan HUT Dekranas dan expo terdiri dari 257 stand produk unggulan di Indonesia.
Menurut Isye, kegiatan ini semakin melestarikan warisan budaya dari seluruh Indonesia utamanya produk batik yang sangat beragam dari seluruh pelosok negeri.
“Apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh dekranas tingkat pusat maupun dekranasda kabupaten dan kota yang hadir untuk mengikuti acara dengan baik. Melalui kegiatan ini, mari bersama-sama menumbuhkan dan menanamkan rasa cinta terhadap produk dalam negeri salah satunya batik,” ajaknya.
Pada kesempatan yang sama, Isye juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus Dekranas pusat serta dekranasda tingkat kabupaten dan kota yang secara bersama-sama menumbuhkan kebersamaan untuk melestarikan dan merawat warisan budaya bangsa yang tercermin dalam bentuk kerajinan-kerajinan nasional.
“Terima kasih kepada pembina Dekranas yang selama ini memberi perhatian terhadap seluruh program-program dekranas termasuk kepada seluruh pengurus dan jajaran dekranasda tingkat, provinsi, kabupaten dan kota,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Dekranas Wury Estu Ma’ruf Amin mengatakan, dekranas menjadi salah satu tonggak utama dalam mengembangkan industri kerajinan di Indonesia sejak 44 tahun lalu.
“Perjalanan yang penuh tantangan tetapi juga meraih prestasi membanggakan sehingga kita mendengar dan melihat produk industri Indonesia mendapat pengakuan di tingkat nasional dan internasional,” katanya.
Prestasi tersebut, lanjut Wury, tidak lepas dari peran para pengrajin, desainer, akademisi, media dan pelaku UKM serta dukungan pemerintah yang mengangkat kekayaan produk budaya Indonesia ke panggung dunia.
“Perjalanan ini bukan tanpa hambatan. Tetapi ada banyak dinamika menuntut kita untuk terus berinovasi, berkolaborasi dan beradaptasi,” ungkapnya. (q cox, tama dini)
