SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengambil sumpah dan melantik Prof. Dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa sebagai Direktur RSUD Dr Soetomo di Gedung Negara Grahadi, Rabu (22/11).
Prof Dr. Cita Rosita dilantik menggantikan Prof. Dr. Joni Wahyuhadi. Sedangkan Prof Dr Joni di kesempatan yang sama juga dilantik sebagai pejabat fungsional ahli utama sebagai dokter pendidik klinis ahli utama RSUD Dr Soetomo.
Pelantikan jabatan Prof Dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa sebagai Direktur RSUD Dr Soetomo dilakukan Gubernur Khofifah berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor 800.1.1.3/6150/204/2023. Sedangkan pelantikan Prof. Dr. Joni Wahyuhadi dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 13/M/Tahun 2023.
Pelantikan, pengambilan sumpah jabatan, serta serah terima jabatan oleh Gubernur Khofifah ini juga turut disaksikan Sekdaprov Jatim Adhy Karyono dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim Indah Wahyuni.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah mengucapkan terima kasih kepada Prof Dr Joni yang selama mengemban tugas di Pemprov Jawa Timur menunjukkan dedikasi yang luar biasa.
“Kalau hari ini saya menyampaikan ada ketidakadilan hati saya, maka ketidakadilan itu adalah karena saya begitu apresiasi, begitu hormat dan begitu bangga dengan Prof Joni,” ungkapnya.
Disampaikan Gubernur Khofifah, saat ini Prof Joni masih menjadi bagian dari keluarga besar Pemprov Jawa Timur sebagai pejabat fungsional. Seluruh jasa dan dedikasi yang telah diberikan Prof Joni begitu besar untuk Jawa Timur.
“Kita berterima kasih kepada beliau atas seluruh dedikasi dan kerja keras terbaik yang telah dilakukan untuk memajukan kesehatan di Jawa Timur. Dan bagi saya ini juga kebanggaan karena bisa mengantarkan posisi beliau sebagai pejabat fungsional ahli utama pada pendidikan klinis di Rumah Sakit Dr Soetomo. Betapa sesungguhnya beliau salah satu pakar yang ada di Indonesia termasuk yang dimiliki Provinsi Jawa Timur. Mudah-mudahan keteladanan dedikasi yang luar biasa dari seorang Prof Joni bisa memberikan referensi dan inspirasi keteladanan bagi seluruh ASN di Pemprov Jawa Timur,” tuturnya.
Apalagi, saat ini, RSUD Dr. Soetomo juga telah berhasil mendapatkan akreditasi internasional sebagai Academic Medical Center dari Joint Commission International (JCI). Akreditasi Internasional ini juga menjadikan RSUD Dr. Soetomo yang merupakan RSUD milik Pemprov Jatim masuk sebagai salah satu dari 66 Academic Medical Center di dunia. Dan di Indonesia RSUD Dr. Soetomo merupakan RSUD pertama yang terakreditasi JCI.
Kepada Direktur RSUD Dr Soetomo yang baru, yakni Prof Cita, Gubernur Khofifah meminta agar seluruh pikiran-pikiran besar program-program besar yang sudah dirintis oleh Prof Joni bersama tim akan menjadi bagian dari tugas selanjutnya dari Prof Cita selaku Direktur RSUD Dr Soetomo.
“Mudah-mudahan tugas-tugas yang lebih besar dan lebih prospektif untuk bisa memberikan layanan secara kualitatif bisa di tumbuh kembangkan dan terus dijaga Profesor Cita,” pesannya.
Lebih lanjut, ia mengatakan cukup banyak potensi yang bisa dipromosikan di RSUD Dr Soetomo. RSUD Dr Soetomo memiliki tempat tidur terbanyak yaitu sebanyak 1.500 tempat tidur.
“Ini kebanggaan kita bersama dan menjadi referensi bersama bahwa ada RSUD yang tempat tidurnya di atas dari rumah sakit tingkat nasional dan itu adalah RSUD Dr Soetomo. Bahkan sudah mendapatkan pengakuan dari JCI bahwa RSUD Dr Soetomo merupakan rumah sakit yang menjadi kebanggaan dan kebahagiaan kita bersama,” imbuhnya.
Ke depan, Gubernur Khofifah berharap sinergitas di antara berbagai Rumah Sakit milik pemerintah maupun Milik swasta bisa memberikan pengabdian, kontribusi dan dedikasi terbaik untuk pelayanan kesehatan masyarakat.
“Terima kasih semuanya Selamat menjalankan tugas Prof Cita. Dan untuk Prof Joni saya ingin menyampaikan kalau hati saya tidak adil maka ketidakadilan itu adalah kasih dan apresiasi saya untuk Profesor Joni,” tutupnya.
Turut hadir, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono, Kepala BKD Jatim Indah Wahyuni, Kepala Dinas Kesehatan Jatim Erwin Astha Triyono dan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Jatim Benny Sampirwanto serta beberapa Kepala OPD terkait. (q cok, tama dini)