JEMBER (Suarapubliknews) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mendukung geliat pertumbuhan usaha di wilayahnya. Bekerjasama dengan Pemuda Wirausaha (Perwira), Pemprov Jatim terus mencari pengusaha muda yang ingin mengembangkan usahanya.
Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengajak para pengusaha muda di Jatim agar bisa mengembangkan ide kreatif dan inovatif yang dimiliki. “Kreatif dan inovatif itu penting. Bukan hanya sekedar ingin meniru tren yang ada. Tapi bisa berfikir panjang tentang usahanya. Bagaimana menciptakan dan menganalisa peluang kedepannya sangat penting,” katanya saat Roadshow Perwira di East Java Super Corridor (EJSC) Bakorwil Jember.
Selain ide kreatif dan inovatif, Ia juga mengajak para pengusaha muda untuk bisa meningkatkan nilai tambah sebuah produk yang akan di produksi. “Kalau keduanya berjalan dengan baik, nantinya akan ada deferensiasi produk satu dengan yang lainnya. Sehingga akan muncul nilai tambah tersendiri,” sebut Wagub Emil.
Emil yang juga menjadi advisor itu menjelaskan, bagaimana mentalitas dalam berwirausaha harus dimiliki setiap individu. Sehingga, para usahawan muda dapat memiliki mindset dan mentalitas pengusaha yang kuat.
“Jadi bisa terbangun pemikirannya, juga mentalnya terkait resiko berwirausaha. Karena banyak dari wirausaha muda yang terkadang tidak mau bertindak karena takut akan resiko yang didapat nantinya,” terangnya.
Mental dan mindset itu sendiri, akan terbentuk melalui ekosistem. “Nah, ekosistem ini akan terbentuk dari hadirnya Perwira. Jejaring antar pengusaha, komunitas, advisor akan terbentuk disini,” jelas Wagub mil.
Mantan Bupati Trenggalek itu juga menjelaskan, bagaimana peran industri utamanya pengusaha melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat berperan aktif. Menurut data BPS, di triwulan I/2021, Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim tertinggi disumbang dari sektor UMKM sebesar 57,25 %.
Dalam Roadshow Perwira yang ketujuh ini, Emil mengharapkan munculnya sosok atau role model dari Jatim. Sehingga nantinya patokan setiap pengusaha di Jatim bukan lagi start up yang sudah memiliki predikat unicorn.
“Kami ingin pemuda di Jatim bisa dijadikan pioner atau contoh. Kami berharap pengusaha ini bukan inginnya cepat kaya tapi mencintai apa yang mereka lakukan. Di perwira nantinya bukan soal permodalan yang menjadi utama. Tetapi sebuah journey atau pengalaman yang menjadi titik fokusnya,” harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Owner Batik Sumbersari dan The Waroeng, Yuke Yuliantaries mengungkapkan, peran pendampingan usaha menjadi faktor penting. Menurutnya, melalui cara tersebut, pengusaha akan belajar bagaimana cara menjalankan usahanya.
“Saya dulu juga diawali dengan pendamping. Sampai akhirnya saat ini sudah bisa berjalan sendiri dan menemukan deferensiasi produk sendiri,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Yuke juga memberikan sebuah pesan kepada para pengusaha muda yang ingin menjalankan sebuah usaha tapi takut akan resiko yang diterima nantinya.
“Jangan takut, dicoba aja. Ada peluang, coba. Kalau tidak mencoba, nanti juga tidak akan mengerti bagaimana bertindaknya. Nekat boleh, tapi juga tetap harus penuh pertimbangan,” tutupnya. (q cox, tama dinie)