PASURUAN (Suarapubliknews) – PT Jasamarga Gempol Pasuruan (JGP) selaku pengelola Ruas Jalan Tol Gempol-Pasuruan menyalurkan 1.000 paket sembako kepada warga, khususnya di sekitar koridor Jalan Tol Gempol-Pasuruan.
Penyaluran bantuan ini dikemas dalam Program Kawan JGP Peduli yang menyasar berbagai kalangan di masyarakat termasuk komunitas angkutan di koridor jalan tol yang secara ekonomi terdampak COVID-19.
Direktur Utama PT JGP Widiyatmiko Nursejati mengatakan aksi ini merupakan bagian dari kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan. “Agenda ini sama seperti tahun lalu, kami berusaha secara rutin untuk terus memberikan manfaat kepada warga sekitar jalan tol, terutama untuk membantu meringankan kondisi sulit di tengah pandemi COVID-19,“ katanya.
Program penyaluran bantuan dilaksanakan secara simbolis pada tanggal 26 s.d 27 Juli 2021 di lima titik lokasi sekitar Jalan Tol Gempol-Pasuruan. Kelima lokasi tersebut yaitu Kecamatan Rejoso, Pohjentrek, Rembang, Beji, dan Bangil. Program ini menyalurkan sebanyak 1.000 paket sembako yang terdiri dari beras, gula, minyak goreng, tepung terigu, dan ikan dalam kaleng.
Turut hadir dalam acara penyerahan bantuan sembako secara simbolis, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Pasuruan H. M. Soeharto yang mengapresiasi program CSR Kawan JGP Peduli yang telah dilaksanakan rutin sejak tahun 2020. “Mudah-mudahan program ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, selain itu saya juga mengimbau agar kita selalu menerapkan protokol kesehatan serta pola hidup sehat yang teratur,” katanya..
Mufidah, salah satu warga penerima bantuan sembako dari Desa Karangpandan yang berprofesi sebagai penjual jajanan keliling merasakan beban hidup yang semakin berat sejak adanya pandemi Covid-19. “Banyak warga di kampung saya yang kehilangan pekerjaannya. Dengan adanya bantuan ini, kami merasa senang dan berterima kasih atas perhatian serta kepedulian PT JGP kepada warga di sekitar jalan tol,” katanya..
Guna mencegah penyebaran COVID-19, PT JGP bekerjasama dengan aparat dan perangkat desa setempat untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan sepanjang pelaksanaan kegiatan, yaitu melakukan pengaturan untuk menjaga jarak, pengecekkan suhu tubuh, menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer serta menyediakan masker medis untuk perwakilan masyarakat dan peserta yang hadir. (q cox, tama dinie)