JAYAPURA (Suarapubliknews) – Tim aeromodelling Jawa Timur (Jatim), meski sudah sukses memenuhi target 3 emas yang diberikan KONI Jatim, di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua.
Aeromodelling masih ingin menambah medali emas lagi, mengingat peluang itu masih ada, “Peluang untuk menambah medali emas pun masih terbuka. Sebab masih ada nomor yang dipertandingkan.
Sementara total, Jatim mengoleksi 3 medali emas, 3 medali perak dan 2 perunggu, ” kata Rachmad Adi Kurniawan, Humas KONI Jatim, ketika dihubungi, Jumat (8/10/2021)
Menurut Rachmad -panggilan akrabnya, salah satu medali emas aeromodelling Jatim disumbangkan Dicka Cahya Putri dari nomor OHLG (Out Hand Launched Glider) putri. Sedang dua medali emas lainnya diraih Erick Limanhadi dari nomor F1A putra dan nomor F31 FAI putra,” ujarnya.
Rachmad menambahkan, jika Final nomor F3I FAI putra berlangsung menarik. Akhirnya Erick mencatat poin tertinggi 1.691,2. “Sedang medali perak direbut atlet kawakan asal Jatim Benny Limanhadi yang mencatat poin 1.675,9. Sementara medali perunggu disambar atlet DKI Jakarta Widodo Agung dengan nilai 1.634,1,” paparnya.
Dua medali perak lainnya menurut Rachmad disumbangkan Benny Limanhadi dan Erick Limanhadi. JBenny yang merupakan ayah kandung Erick, meraih perak dari nomor F1A putra, “Sedang Erick dari nomor F3J INA putra, ” tuturnya.
Selanjutnya, medali perunggu Jatim diraih dari nomor F1A putri yang disumbangkan Dicka Cahya Putri. Satu perunggu lagi dari nomor F3U putra atas nama Handi Yohanes. “Saya kira peluang Jatim untuk menambah perolehan medali emas masih terbuka lebar,” katanya.
Meski demikian, Rachmad mengakui persaingan perebutan medali emas PON XX/2021 lebih ketat, bila dibanding PON XIX/2016 Jawa Barat. Pasalnya, perkembangan olahraga Aeromodeling sudah pesat, dan merata di Indonesia.
Khususnya di Jawa, seperti Jawa Barat, Jateng, DKI Jakarta, dan Banten. Begitu pula beberapa daerah di Kalimantan,
“Bahkan tuan rumah Papua mengalami kemajuan cukup pesat dan luar biasa kemajuannya,” tuturnya,” jelasnya. (q cox, YNS)
