SURABAYA (Suarapubliknews) – Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Indonesia 2019 berhasil meraih penghargaan pada Gerakan Elektronifikasi Rumah Ibadah, Pemecahan Rekor MURI penempelan QR Code terbanyak dikotak amal.
Kepala Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah mengatakan hal ini merupakan bukti Fesyar berkomitmen dan membuktikan aksi nyata dalam mendorong perkembangan ekonomi syariah di Indonesia serta mendukung misi Bank Indonesia dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan digital. Bank Indonesia pun mendorong inovasi dalam bertransaksi melalui pemanfaatan teknologi di sistem pembayaran, seperti QR Code.
“Tetap ada transaksi atau perputaran uang ditempat ibadah baik berupa zakat, infaq, sedekah atau semacamnya. Kami memandang perlu mendorong penggunaan QR Code sebagai salah satu tools untuk mempermudah dan memperbanyak alternatif cara bertransaksi di kalangan masyarakat. Mengingat penggunaan QR Code sebagai sebuah alat untuk beragam hal sudah berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir,” katanya.
Sementara itu, dari sisi pengelolaan dana, pemanfaatan QR Code ini juga diharapkan dapat meningkatkan transparansi manajemen dan akuntabilitas pengelolaan pendapatan serta pengeluaran bagi masing – masing pengelola Rumah Ibadah, karena langsung masuk dalam rekening tempat ibadah yang dikelola oleh pengurus.
Manajer MURI, Ridha Al-Amin mengatakan dengan adanya Gerakan Elektronifikasi Rumah Ibadah, diharapkan dapat diikuti oleh seluruh rumah ibadah yang ada di seluruh Indonesia. Sehingga dapat menyerap potensi shodaqah dan infaq yang ada dan dapat mendorong pengelolaan dana sosial yang lebih baik serta dapat mendorong terwujudnya Sistem Pembayaran Indonesia yang Aman, Efisien dan Handal.
“Kami berikan penghargaan MURI kepada Bank Indonesia dan perbankan di Jawa Timur dengan adanya implementasi elektronifikasi (pemasangan QRIS) pada lebih dari 1.000 rumah ibadah, bahkan ini bukan hanya rekor Indonesia tapi masuk dalam rekor dunia” katanya. (q cox, Tama Dinie)