PemerintahanPeristiwa

Ratusan Inovasi Ramaikan Lomba Peneliti Pelajar Surabaya Jenjang SMP 2025

68
×

Ratusan Inovasi Ramaikan Lomba Peneliti Pelajar Surabaya Jenjang SMP 2025

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menunjukkan komitmennya dalam mengasah potensi akademik peserta didik melalui Lomba Peneliti Pelajar Surabaya (LPPS) jenjang SMP, pada 22-24 Mei 2025, di Gedung Wanita Candra Kencana. Ajang bergengsi ini menjadi bukti nyata kreativitas dan inovasi tanpa batas dari generasi muda Surabaya, dengan 660 judul penelitian yang siap bersaing.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Yusuf Masruh mengungkapkan kebanggaannya terhadap partisipasi dan kualitas penelitian yang disajikan. Sebab inovasi para pelajar SMP negeri dan swasta di Kota Pahlawan ini melebihi ekspektasi.

“Anak-anak sangat inovatif, mereka sudah bisa menyimpulkan tema dengan momennya,” ungkap Yusuf, Kamis (22/5/2025).

Ia mencontohkan bagaimana para pelajar mampu menerjemahkan isu terkini seperti digital sehat menjadi aplikasi yang ramah pengguna. LPPS bukan hanya sekadar lomba, melainkan bentuk apresiasi Pemkot Surabaya terhadap prestasi akademik, di samping bidang agama, seni, dan olahraga.

“Harapan kami, anak-anak Surabaya semakin hebat dan luar biasa dalam berkarya, siap menata masa depannya,” tambahnya.

Semantara itu, salah satu juri LPPS jenjang SMP, Gunawan Siswoyo menjelaskan adanya peningkatan kualitas dan kreativitas peserta dari tahun ke tahun. LPPS tahun ini mencakup tujuh bidang keilmuan, antara lain Ilmu Hayati, Lingkungan, Matematika, Komputer, Fisika, Sosial 1 (Psikologi dan Sosiologi), serta Sosial 2 (Sejarah, Ekonomi, Bisnis, Geografi). Dengan ragam inovasi yang kian kompleks, proses penilaian pun menjadi sangat ketat.

“Kegiatan ini adalah tahun kelima, yang jelas untuk penilaiannya semakin ketat karena melihat perkembangan anak-anak,” jelas Gunawan.

Proses penilaian dilakukan secara berlapis, dimulai dari penilaian poster yang mencakup penulisan, tata letak, warna, dan konten. Kemudian, peserta akan melakukan presentasi dihadapan juri untuk membuktikan keaslian dan pemahaman terhadap karya mereka.

Bahkan, ada juri yang berkomentar bahwa karya pelajar setara dengan karya dosen. Untuk memastikan orisinalitas, finalis diwajibkan membawa alat peraga dan siap menjawab pertanyaan mendalam dari para juri.

“Jurinya terus terang kebanyakan kita dari S2, dan S3. Untuk lingkungan saja, kita pengujinya adalah dua profesor,” ungkapnya.

Gunawan menyatakan kebanggaannya melihat animo tinggi pelajar dalam pengembangan karya ilmiah, sebuah fenomena yang berbanding terbalik dengan citra negatif yang terkadang muncul di media sosial. Di tahun 2023, LPPS bahkan mencatat rekor MURI dengan 1.001 judul penelitian, menunjukkan peningkatan minat yang signifikan. Ia pun berharap dukungan dari Pemkot Surabaya akan terus berlanjut, sehingga anak-anak dapat terus berkarya dan mengembangkan talenta mereka di era yang semakin kompetitif ini.

“Sangat-sangat mendukung, hanya Surabaya yang bisa seperti ini. Karena kalau kita lihat animo anak-anak pelajar Surabaya ini demikian tinggi,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *