SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Jelang pergantian tahun ke 2018, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini melakukan refleksi akhir tahun yang digelar di Graha Sawunggaling, lantai enam kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Sabtu (30/12/17).
Di acara yang dihadiri Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti kepala dinas/badan/bagian, juga para camat dan lurah tersebut, wali kota menyampaikan beberapa hal. Diantaranya melakukan evaluasi kinerja dan juga memotivasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta menyampaikan imbauan terkait keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjelang pergantian tahun baru 2018.
Wali kota menyampaikan agar para pejabat di Pemkot Surabaya di tahun baru 2018 nanti bisa bekerja lebih maksimal dan tulus dalam melayani masyarakat Surabaya.
“Mumpung masih sehat, ayo berbuat yang terbaik untuk masyarakat. Teman-teman harus melayani dengan hati untuk warga Surabaya, supaya hasilnya lebih maksimal,” terang wali kota.
Wali kota juga mengimbau untuk malam perayaan tahun baru supaya masyarakat tidak merayakannya secara berlebihan. Menurut wali kota, tahun baru sejatinya sekadar pergantian tahun.
“Sebenarnya sama dengan hari-hari biasa. Karena itu, kita jangan merayakannya secara berlebihan. Contoh ketika menyalakan kembang api, akhirnya berdampak pada kebakaran rumah, atau akhirnya menyebabkan kecelakaan, sehingga menyebabkan cacat, itu jangan sampai terjadi,” ujarnya.
Kepada warga Surabaya yang melakukan mudik atau perjalanan luar kota, wali kota berpesan agar berhati-hati di jalan.
“Apabila saat berkendara capek, lebih baik beristirahat saja, karena polisi di seluruh Indonesia sudah menyiapkan pos-posnya, kalau capek bisa berhenti di pos itu untuk beristirahat,” harap wali kota.
Lebih lanjut, Wali Kota Risma menyampaikan, di awal tahun 2018, pemkot akan menggelar operasi yustisi. Giat ini dalam rangka mengatasi dampak ledakan urbanisasi yang terjadi di Kota Surabaya. Beberapa tempat yang akan menjadi sasaran yustisi antara lain, perumahan, apartemen, dan bantaran sungai.
“Yustisi akan kita lakukan, Surabaya kan ada kapasitas maksimumnya. Kalau semakin banyak kan berat bebannya Kota Surabaya. Mulai sampah, air dan sebagainya. Karena itu, kita harus lakukan yustisi untuk warga yang memang tidak punya kapasitas dan pekerjaan, ” sambung mantan Kepala Bappeko Surabaya ini.
Tidak lupa, Walikota Risma juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran pejabat Pemkot Surabaya, serta para pimpinan OPD yang telah bekerja sama dengan baik selama 2017 dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. (q cox)