BisnisPeristiwa

Rektor Adi Buana: Transformasi Digital Mendorong Ekonomi RI

87
×

Rektor Adi Buana: Transformasi Digital Mendorong Ekonomi RI

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Rektor Universitas PGRI Adi Buana (Adi Buana) Surabaya, Dr. Untung Lasiyono, M.Si., menjadi satu-satunya pimpinan Perguruan Tinggi Swasta yang hadir sebagai VIP Speaker dalam gelaran TechSummit 6th – APTIKNAS Surabaya 2025. Acara yang berlangsung di Main Atrium Fairway Nine Mall, Surabaya, ini mengangkat tema Digital Intelligence For Urban Innovation.

TechSummit 6th merupakan forum strategis untuk membahas pemanfaatan teknologi informasi, komunikasi (ICT), dan kecerdasan buatan (AI) dalam mendukung smart governance, pendidikan, hingga industri. Kegiatan ini terselenggara atas kolaborasi APTIKNAS, Asosiasi Game dan Konten Digital Indonesia (AGKDI), dan Yayasan Ethnic Indonesia Berbagi, dengan dukungan Kementerian Kebudayaan RI.

Selain Dr. Untung Lasiyono, deretan pembicara penting hadir, antara lain Ketua Umum DPP APTIKNAS Ir. Soegiharto Santoso, S.H.; Direktur Sarpras Kementerian Kebudayaan RI Dr. Ir. Feri Arlius, M.Sc.; Sekjen APTIKNAS Fanky Christian; Ketua DPD APTIKNAS Jatim Ageng Permadi; Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto; serta Wakil Wali Kota Surabaya Armudji.

Acara ini juga menjadi bagian dari rangkaian besar Ethnic Indonesia Festival 2025 dan Indonesia Game Experience 2025 Surabaya, yang memadukan teknologi dengan budaya melalui pameran pusaka keris, pertunjukan seni tradisional, hingga turnamen esports.

Dalam presentasinya berjudul “Peluang dan Tantangan di Era ICT dan AI”, Dr. Untung memaparkan percepatan transformasi digital di Indonesia, yang ditandai peningkatan penetrasi internet hingga 73,7% pada 2025.

Pertumbuhan ekonomi digital diperkirakan menembus USD146 miliar, didorong pesatnya e-commerce, fintech, layanan on-demand, dan dukungan infrastruktur seperti jaringan 5G serta Palapa Ring.

“Transformasi digital membuka peluang strategis, mulai dari inklusi keuangan, e-government, telemedicine, digitalisasi UMKM, hingga pendidikan jarak jauh. Bahkan adopsi AI dan otomatisasi berpotensi meningkatkan produktivitas nasional sampai 36% pada 2030,” ujarnya.

Meski prospek cerah, Ia menekankan adanya hambatan besar. Kesenjangan digital masih tinggi, dengan 62% infrastruktur ICT terkonsentrasi di Pulau Jawa. Keamanan siber juga menjadi isu krusial, mengingat serangan siber mencapai 12,9 juta kasus pada 2022. Kebutuhan talenta digital yang diperkirakan mencapai 9 juta orang hingga 2030 juga menjadi tantangan serius.

Ia juga menyoroti peran teknologi dalam mengubah wajah pendidikan tinggi. Metode pembelajaran hybrid, cloud computing, big data analytics, hingga realitas virtual membuka ruang inovasi. Namun, ia mengingatkan perlunya kesiapan SDM IT, penguatan keamanan data, dan integrasi sistem lama dengan teknologi baru.

“Mahasiswa tidak hanya butuh literasi digital, tetapi juga kompetensi seperti pemrograman, multimedia, analisis data, serta soft skills seperti kolaborasi virtual, etika digital, dan kreativitas,” tambahnya.

Ia merekomendasikan peningkatan investasi infrastruktur digital, penguatan kurikulum yang responsif terhadap kebutuhan industri, serta sinergi pemerintah, akademisi, dan pelaku industri. Langkah ini diyakini dapat mengoptimalkan potensi transformasi digital, khususnya dalam pendidikan tinggi dan penguatan UMKM.

Partisipasi Universitas Adi Buana Surabaya di ajang ini menegaskan komitmennya untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan berkontribusi pada agenda transformasi digital nasional. (q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *