PeristiwaPolitik

Reses Selesai, Anggota Dewan Surabaya Minta Pemkot Kembalikan Alat Kesehatan KSH

139
×

Reses Selesai, Anggota Dewan Surabaya Minta Pemkot Kembalikan Alat Kesehatan KSH

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – John Thamrun anggota Komisi B DPRD Surabaya asal Fraksi PDIP, menerima berbagai keluhan warga saat melaksanakan kegiatan reses dari tanggal 24 hingga 30 Januari 2023, yang sekaligus dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat.

John Thamrun menuturkan, ada beberapa hal dari hasil jaring aspirasi masyarakat di beberapa titik yang dirasa perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah kota Surabaya, diantaranya soal alat Kesehatan untuk kader Surabaya Hebat (KSH) yang sempat ditarik dan sistim zonasi juga penambahan gedung sekolah SMP.

“Terutama alat kesehatan untuk kader Surabaya hebat (KSH) ini ditarik. Alasannya, kader Surabaya hebat (KSH) bukan seorang perawat yang dianggap tidak mempunyai keahlian kesehatan, Contoh seperti tekanan darah tinggi, tensi darah, alat cek darah untuk glukosa, kencing manis, asam urat maupun kolestrol,” ujar John Thamrun Kamis (2/2/2023)

Padahal, lanjut John, beberapa jenis alat kesehatan tersebut KSH tersebut tidak perlu membutuhkan keahlian khusus, karena alat kesehatan itu dijual secara umum dan tidak melanggar undang undang kesehatan

“Mereka inikan sudah lama sebagai kader Surabaya Hebat bertahun tahun. Jika alat kesehatannya ditarik dan tidak dikembalikan atau tidak difungsikan lagi, masyarakat itu kasihan,” katanya.

Menurut John Thamrun, alat kesehatan KSH tersebut bisa menjadi alat untuk mengetahui lebih awal soal pengecekan pemeriksaan rutin kondisi kesehatan warga kota Surabaya.

“Itukan lebih cepat untuk mengantisipasi kondisi kesehatan masyarakat sejak dini. Jangan sampai menunggu masyarakat sakit dahulu kemudian baru diobati. Lebih baik mencegah dulu dengan melakukan pengecekan sejak awal,” tuturnya.John

Thamrun mencontohkan, pengecekan pemeriksaan kesehatan awal dilakukan oleh KSH seperti kondisi tensi darah naik, gula darah naik, asam urat naik maupun kolestrol naik, agar bisa lebih cepat diketahui diagnosanya.

“Alat kesehatan itu, dari Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya diberikan kepada setiap puskesmas untuk diserahkan ke kader kader (KSH) di tiap RW. Nah kalau ini (Alat Kesehatan) sampai ditarik, kasihan masyarakatnya,” katanya

Untuk itu, John Thamrun berharap agar alat kesehatan tersebut dikembalikan kepada kader Surabaya hebat dan harus menjadi perhatian pemerintah kota (Pemkot) Surabaya.

“Saya tidak mengetahui secara pasti apakah ini kebijakan wali kota, kebijakan puskesmas atau kebijakan kepala dinas kesehatan? Yang pasti, alat kesehatan itu sangat berguna untuk memantau lebih awal kondisi kesehatan masyarakat kota Surabaya. Itu yang saya konsentrasikan dalam reses kemarin mendapat keluhan soal itu (Alat Kesehatan),” ungkapnya.

Terkait sistim zonasi, John Thamrun berharap ada penambahan gedung sekolah SMP yang ada dikawasan kawasan atau zonasi, karena selama ini zonasi banyak menimbulkan permasalahan di masyarakat.

“Ada rumah warga yang tidak jauh dari zonasi tetapi mereka tidak bisa masuk ke dalam sana ternyata zonasi ini ada di luar, inikan menjadi suatu problem,” katanya

Maka menurut John Thamrun, gedung sekolah SMP dirasa masih kurang di wilayah kecamatan Lakarsantri. “Ini (Sekolah SMP) harus ditambah, karena jumlah gedung sekolah SMP lebih sedikit dibanding dengan jumlah masyarakat atau anak anak yang mau masuk sekolah SMP. Setidak tidaknya disetiap 1, 2 atau 3 kelurahan perlu ditambah 1 gedung sekolahan SMP,” pungkasnya. (q cox, Irw)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *