KAB KEDIRI (Suarapubliknews) –
Di tandai dengan pemotongan tumpeng dan penandatanganan Prasasti dalam persemian pasar wates,Bupati Kediri Hanidhito Himawan Pramana berpesan kepada para pedagang dan juga para pengunjung agar selalu menjaga kebersiahan
“Jadi Pasar yang sudah kita bagun dan diresmikan saat harus kita jaga kebersihanya,seperti halnya buanglah sampah pada tempatnya agar tidak terlihat kumuh,”Ucap Mas Dhito setelah penandatanganan Prasasti.Kamis (01/02/2024)
Bupati Kediri yang akrap disapa Mas Bub menuturkan,bahwa revitalisasi (pembangunan) Pasar Wates ada dua tahap.Yakni tahap I menggunakan anggaran APBN tahun 2022 dan tahap II menggunakan anggaran APBD tahun 2023 yang mana menelan biaya kurang lebih 16 milyar
“Dan program yang menjadi prioritas pemerintah daerah,yakni kesehatan, pendidikan, pertanian dan infrastruktur seperti halnya Pasar Wates, kemudian rencana kedepanya akan revitalisasi Pasar Ngadiluwih,”Jelas Bupati Kediri
Di waktu yang bersamaan di tambahkan Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri drh Tutik Purwaningsih,jika Pasar Wates yang di bangun saat ini kami menggunakan desain wisata berbudaya dengan konsep tradisional modern yang merupakan arahan dan juga apa yang menjadi harapan Bupati Kediri
Untuk Pasar Wates ini didesain tidak hanya sekedar pasar tapi bagaimana Pasar Wates ini bisa menjadi daya tarik, untuk orang luar Kediri saat berkunjung ke Pasar Wates.Apalagi dengan destinasi wisata yang ada di sekitar Pasar Wates,dekat dengan area wisata Gunung Kelud dengan harapan menjadi daya tarik pilot project
“Pasar Wates yang di resmikan saat ini menunjukkan sosialisasi Kebudayaan Kabupaten Kediri,seperti corak model bangunan pasarnya dengan khas tradisonalnya dan juga ada moderenya digitalisasi yaitu teknologi mulai dari cctv, kartu parkir,” Pungkasnya. (q cox, Iwan)