SURABAYA (Suarapubliknews) – Pasca di inspeksi mendadak oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, kini sorotan tajam juga datang dari Komisi A DPRD Kota Surabaya bidang hukum dan pemerintahan, yang meminta agar pihak inspektorat kota Surabaya melakukan audit investigasi terhadap proyek pengerjaan saluran box culvert di jalan Kapasari I Surabaya.
“Sebenarnya kalau Wali Kota sidak di lapangan mengutarakan ada ketidak sesuaian yang antara perencanaan proyek dan realisasi di lapangan, secara otomatis mestinya inspektorat kota Surabaya segera turun untuk melakukan audit investigasi atas pelaksanaan proyek tersebut,” jelas Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Arif Fathoni, Rabu (05/06/2024).
Toni menambahkan bahwa, inspektorat seharusnya peka terhadap temuan dari sidak Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Dikatakan pula oleh Toni, jika peran inspektorat dalam proyek yang menyita perhatian Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sangat diperlukan.
“Audit yang dilakukan inspektorat apakah ada kesalahan administrasi yang berpotensi menimbulkan kerugian negara. Apakah kemudian dalam dokumen perencanaan dengan pelaksanaan di lapangan ada ketidaksesuaian bagaimana?”, ulasnya.
Toni menjabarkan, sebenarnya tak hanya masalah dokumen, tetapi juga meminta ada pemeriksaan juga terhadap kwalitas bahan baku yang digunakan kontraktor terhadap proyek box culvert tersebut.
“Kedua mutu bahan beton box culvert apakah sudah sesuai dengan apa yang menjadi indikator-indikator lelang,” tandasnya.
Toni berharap dengan turunnya inspektorat Kota Surabaya ini diharapkan dapat membuka tabir dari proyek yang telah membuat Wali Kota Eri Cahyadi uring-uringan.
“Nah dengan demikian inspektorat bisa bekerja sesuai dengan tupoksinya,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan sidak proyek pembangunan box culvert di Jalan Kapasari I, Kecamatan Simokerto, Surabaya, pada Rabu (22/05/2024) lalu.
Dalam sidak tersebut Wali Kota Eri tampak tak puas dengan pekerjaan proyek penuntasan banjir di kota Surabaya .
Sidak wali kota Eri Cahyadi tersebut mendapat respon dari LSM hingga Aparat Penegak Hukum. Bahkan pimpinan DPRD kota Surabaya juga tak tinggal diam untuk ikut menyoroti temuan dalam sidak wali kota Eri Cahyadi tersebut.
Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony mengaku juga merasa geram dengan kondisi tersebut. Pasalnya, selama ini pihak legislatif sudah berulang kali mengingatkan, namun persolan itu kembali terjadi.
“Tidak profesional, tidak selesai-selesai, itu sudah berulangkali kita peringatkan, berulangkali kita beri masukan, berulangkali tetap seperti itu. Ini kan bukan pertama kali terjadi,” beber AH Thony. (q cox)
