BisnisPemerintahanPeristiwa

Respon Video Stunning Hewan Sapi, RPH Pegirian Surabaya: Kami laporkan pelakunya!

527
×

Respon Video Stunning Hewan Sapi, RPH Pegirian Surabaya: Kami laporkan pelakunya!

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Merespon beredarnya video proses Stunning di lokasi pemotongan hewan sapi, jajaran direksi Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian sepakat akan memproses hukum para pelaku yang terlibat peredaran video tersebut, karena dinilai menyesatkan sekaligus meresahkan masyarakat konsumen.

Pernyataan ini disampaikan Fajar Arifianto Direktur Utama RPH Pegirikan Kota Surabaya, yang mengatakan bahwa pembuatan dan peredaran potongan video Stunning berdurasi 1 menit dengan lokasi RPH tersebut merupakan perbuatan kesengajaan yang mengandung unsur perencanaan.

“Maka kami sepakat melaporkan ke pihak yang berwajib, agar diusut pelakunya secara tuntas, karena sangat menyesatkan dan berdampak negatif terhadap RPH ke depannya,” ucapnya saat menggelar press conference di kantor eks Humas Pemkot Surabaya. Rabu (25/09/2025)

Menurut Fajar, proses Stunning (pemingsanan) memang dilakukan terhadap hewan jenis sapi Australia (sapi liar) sebelum dilakukan penyembelehan secara halal, namun dengan tindakan lanjutan yang cepat sesuai SOP tetap yang dan dianjurkan oleh MUI.

Hal senada juga disampaikan drh. Umar yang mengatakan bahwa Stunning (pemingsanan) adalah suatu cara melemahkan hewan melalui pemingsanan sebelum pelaksanaan penyembelihan agar pada waktu disembelih hewan tidak banyak bergerak.

“Proses stunning dilakukan untuk mengurangi rasa sakit pada hewan saat disembelih. Maka tidak boleh terlalu lama, durasinya hanya maksimal 20 detik untuk di sembelih,” jelasnya di hadapan awak media.

Sementara KH.Yazid Wakil ketua MUI yang juga Ketua Forum Komunikasi antar Umat Beragama (FKUB) Surabaya yang hadir mendampingi Dirut RPH, mengatakan bahwa proses Stunning yang dilaksanakan di RPH Pegirian telah sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.

“Selama ini proses penyembelehan hewan di RPH mendapatkan pengawasan yang ketat oleh penyelia. Jadi tidak bisa main-main,” tutrnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *