SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Sekolah Al-Irsyad Surabaya, salah satu institusi pendidikan tertua di Kota Pahlawan, merayakan 100 tahun berdirinya dengan menggelar reuni akbar. Acara ini berlangsung meriah dengan kehadiran alumni dari berbagai angkatan, baik yang berada di dalam negeri maupun luar negeri.
Momen istimewa ini menjadi ajang berkumpulnya para alumni dan guru untuk menjalin kembali tali silaturahmi sekaligus mengenang perjalanan panjang sekolah yang telah berkontribusi besar dalam dunia pendidikan.
Hamid Nabhan, salah satu alumni yang juga merupakan keturunan dari pendiri Al-Irsyad, turut hadir dalam acara tersebut. Sebagai seniman terkenal di Surabaya, Hamid menyampaikan harapannya untuk masa depan almamaternya. “Sebagai salah satu alumni, harapan saya adalah Al-Irsyad bisa lebih baik dan maju lagi. Rencananya, akan dibangun universitas juga,” ujarnya.
Dalam rangkaian acara ini, Hamid juga memberikan kado istimewa berupa lagu untuk peringatan 100 tahun Al-Irsyad, serta menyumbangkan lukisan yang didedikasikan untuk para guru yang telah pensiun.
Selain Hamid Nabhan, Fuad Baradja, alumni Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Al-Irsyad yang kini dikenal sebagai aktivis anti rokok, juga menyampaikan apresiasinya terhadap keberhasilan sekolah ini.
“Sesuatu yang dapat bertahan hingga puluhan tahun berarti sudah teruji. Jika tidak bagus, tidak mungkin bisa bertahan sampai sekarang. Sekarang tinggal bagaimana mengelolanya agar tetap bertahan dan terus memberi manfaat bagi masyarakat, sekaligus memberikan masa depan yang baik bagi para alumninya,” ungkapnya.
Acara reuni ini diselenggarakan oleh Yayasan Perguruan Al-Irsyad Surabaya (YPAS) bekerja sama dengan Anisa HWS Production, yang dimotori oleh Anisa Al-Kaff, seorang alumni angkatan 1990.
Reuni akbar ini, yang telah dipersiapkan selama setahun, menargetkan kehadiran 1000 alumni. Meski demikian, beberapa alumni tidak dapat hadir karena berada di luar kota, luar negeri, atau telah meninggal dunia.
Untuk mengatasi hal ini, acara juga disiarkan secara daring sehingga alumni dari berbagai penjuru tetap dapat berpartisipasi. “Ini baru awal, dan ke depannya, kami akan mengadakan reuni lagi dengan harapan lebih banyak alumni yang bisa berkumpul,” jelasnya.
Momen ini tak hanya menjadi ajang nostalgia, tetapi juga merupakan kesempatan untuk mempererat hubungan antar alumni dan guru, serta membahas masa depan pendidikan di Al-Irsyad. Harapannya, sekolah ini terus berkembang dan mampu membangun universitas yang akan semakin memperkuat kontribusi Al-Irsyad di dunia pendidikan. (q cox, tama dini)