KAB KEDIRI (Suarapubliknews) – Ribuan Warga Pare dan sekitarnya menyaksikan arak-arakan Ogo-Ogo yang digelar umat Hindu dalam rangka memperingati hari raya nyepi ke 1946. Rute arak-arakan, dari Makam Pahlawan (TMP) Pare menuju Tugu Garuda, Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Dalam pantauan reporter Suarapubliknews.net, sebelum arak-arakan dilaksanakan, masyarakat Hindu terlebih dahulu menggelar upacara tawur Agung Kesanga.
Menurut salah satu Panitia Nyepi bernama Agus Budiono, yang akrab disapa Kang Dalang, Tawur Agung Kesanga itu memiliki filosofi pembersihan terhadap Jagad Buana Alit dan Buana Agung berdasarkan pada konsep Tri Hita Karana
“Jadi Jagat Buana Alit dan Buana Agung itu merupakan ajaran tentang bagaimana hubungan antara manusia dengan Tuhan, Manusia dengan Alam Semesta dan Manusia dengan manusia,” Ucap Agus Budiono saat di lokasi. Minggu (10/3/2024)
Agus Budiono juga menuturkan, bahwa untuk festifal Ogo-Ogo di lakukan dengan jalan kaki dari arah depan Makam Pahlawan (TMP) Pare Hingga Tugu Garuda Desa Pelem yang di ikuti sekitar 21 Ogo-Ogo dari Umat Hindu Kabupaten Kediri
“Sedangkan Upacara Bhuta Yadnya bertujuan untuk kesejahteraan dan keselarasan alam. Yadnya ini dilaksanakan untuk kesejahteraan alam. Keseimbangan dan keselarasan alam menjadi fokus utama selama hidup di dunia,” Pungkasnya. (q cox, Iwan)