Pemerintahan

Roadshow Inovboyo 2025 Tuntas, Pemkot Surabaya Gandeng Kampus dan Sekolah Jadi Motor Penggerak Inovasi

71
×

Roadshow Inovboyo 2025 Tuntas, Pemkot Surabaya Gandeng Kampus dan Sekolah Jadi Motor Penggerak Inovasi

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah merampungkan rangkaian roadshow Inovasi Suroboyo (Inovboyo) Tahun 2025. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengunjungi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), serta pusat-pusat inovasi di sejumlah perguruan tinggi (PT) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Pahlawan.

Roadshow tersebut bertujuan memperkuat kolaborasi strategis antara Pemkot Surabaya dan institusi pendidikan dalam menggalakkan partisipasi sivitas akademika pada kompetisi inovasi terbesar di kota ini.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan apresiasi tinggi terhadap komitmen LPPM dan pusat inovasi kampus yang menjadi mitra strategis dalam program Inovboyo. Ia menekankan keberhasilan program ini di tahun-tahun sebelumnya telah mengantarkan Surabaya meraih penghargaan bergengsi.

“Surabaya berhasil meraih peringkat pertama kota terinovatif dalam Ajang Innovative Government Award (IGA) 2024 dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI),” ujar Wali Kota Eri Cahyadi, Jumat (17/10/2025).

Wali Kota Eri menegaskan, penghargaan tersebut merupakan hasil kolaborasi solid antara Pemkot Surabaya, dunia akademik, dan seluruh pemangku kepentingan. Menurutnya, inovasi yang lahir dari kampus telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

“Dengan roadshow ke LPPM kali ini, kami memastikan jalur kolaborasi semakin kuat dan berkelanjutan. Terima kasih kepada seluruh perguruan tinggi dan sekolah yang telah menyambut antusias serta berkomitmen mendorong sivitas akademikanya untuk berprestasi dan berdedikasi bagi kemajuan Surabaya,” tuturnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, menjelaskan bahwa roadshow tahun ini menggunakan pendekatan strategis dengan melibatkan langsung LPPM dan pusat inovasi kampus sebagai mitra utama dalam sosialisasi Inovboyo 2025 kepada mahasiswa dan dosen.

“Kami tidak hanya sekadar mensosialisasikan, tetapi membangun kemitraan strategis dengan LPPM dan pusat inovasi di kampus-kampus. Mereka adalah gerbang utama yang akan memfasilitasi dan mendampingi mahasiswa serta dosen untuk berpartisipasi dalam Inovboyo 2025. Dengan pendekatan institusional ini, kami yakin akan ada lebih banyak inovasi berkualitas yang lahir dari dunia akademik,” ujar Irvan.

Tim roadshow Inovboyo 2025 telah melakukan pertemuan intensif dengan LPPM dan pusat inovasi di sejumlah perguruan tinggi, di antaranya Universitas Surabaya (UBAYA), Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPN Veteran), Telkom University Surabaya, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), Universitas Widya Mandala Surabaya, Universitas Narotama Surabaya, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG), serta Universitas Ciputra.

Irvan menuturkan, seluruh LPPM dan pusat inovasi yang dikunjungi menunjukkan antusiasme tinggi dan berkomitmen untuk mendorong sivitas akademika berpartisipasi dalam Inovboyo 2025.

“Mereka memandang kompetisi ini sebagai ajang strategis untuk mengukur kualitas riset dan inovasi di kampus masing-masing, sekaligus sebagai wujud dedikasi institusi pendidikan terhadap pembangunan Kota Surabaya,” terang Irvan.

Menurutnya, dukungan konkret dari para pimpinan LPPM dan pusat inovasi antara lain berupa sosialisasi masif di seluruh fakultas dan program studi, pendampingan intensif oleh dosen pembimbing, serta penyediaan akses laboratorium dan perpustakaan untuk pengembangan inovasi.

“Dukungan ini juga berupa insentif akademik SKS atau poin tambahan bagi peserta lomba, hingga koordinasi berkelanjutan dengan Bappedalitbang untuk monitoring progres peserta,” jelas Irvan.

Inovboyo 2025 mengusung tema besar “Inovasi dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Infrastruktur dan Mitigasi Bencana” dengan total 342 inovasi dari perangkat daerah, serta ratusan inovasi dari masyarakat dan perguruan tinggi yang terbagi ke dalam 17 kategori lintas sektor strategis.

Kompetisi ini dibagi menjadi dua kategori utama. Pertama, Kategori Masyarakat Umum (termasuk mahasiswa dan dosen) meliputi Inovasi Digital (website & aplikasi web, mobile apps Android/iOS, big data & analytics, IoT, AI, VR/AR), Inovasi Agribisnis dan Energi Baru Terbarukan, serta Inovasi Sosial Budaya dan Kependudukan. Ada pula kategori khusus Inovboyo Young Heroes untuk pelajar SMA/SMK dan SMP sederajat.

Kategori kedua adalah Perangkat Daerah, terdiri dari Inovasi Tata Kelola Pemerintahan, Inovasi Pelayanan Publik, serta Inovasi Sesuai Tugas dan Fungsi.

Irvan menambahkan, para pemenang tidak hanya memperoleh hadiah finansial, tetapi juga peluang strategis untuk implementasi inovasi.

“Selain uang tunai untuk enam juara tiap kategori, para pemenang juga berhak atas peluang Hak Kekayaan Intelektual atas nama peserta, sertifikat penghargaan dari Wali Kota Surabaya untuk memperkuat portofolio akademik, serta kesempatan kolaborasi dengan industri dan pemerintah dalam proyek riil,” paparnya.

Penjurian Inovboyo 2025 melibatkan tim profesional yang terdiri atas akademisi dari perguruan tinggi terkemuka, Tim BSKDN Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jawa Timur, serta praktisi industri dan startup.

Mahasiswa, dosen, pelajar, dan masyarakat umum yang berminat dapat mendaftar atau berkonsultasi melalui LPPM/pusat inovasi di kampus masing-masing, atau langsung melalui situs inovasi.surabaya.go.id dan akun media sosial Instagram bappedalitbangkotasurabaya. Sementara untuk batas akhir pendaftaran ditetapkan pada 31 Oktober 2025.

Inovboyo 2025 merupakan bagian integral dari ekosistem inovasi Surabaya. Hal ini mencakup 4 inovasi kepemudaan, 16 inovasi budaya, Rumah Kreatif Balai Pemuda dengan 13 kelas seni gratis setiap akhir pekan, 24 Kampung Kreatif, dan 44 Kampung Tematik sebagai destinasi wisata dan ekonomi kreatif. Ekosistem ini turut mendorong pertumbuhan UMKM signifikan dari kurang dari 1.000 pada periode 2015-2019 menjadi 60.007 UMKM.

Sebagai informasi, Inovboyo merupakan kompetisi inovasi tahunan bergengsi yang diselenggarakan Pemkot Surabaya melalui Bappedalitbang. Program ini menjaring ide-ide kreatif dan solutif dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk sivitas akademika, untuk mewujudkan Surabaya sebagai Living Innovation Ecosystem dan barometer inovasi nasional.

Kompetisi ini juga menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan Generasi Inovator Surabaya menuju visi Surabaya 2045 sebagai kota metropolis yang cerdas, berkelanjutan, dan berkeadilan. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *