SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Industri kreatif khususnya sektor fashion selalu menjadi perhatian khusus dari manajemen Royal Tulip Darmo Surabaya. Pada momen ini Universitas Kristen Petra bekerjasama dengan Royal Tulip Darmo Surabaya menampilkan karya dari 24 desainer muda mahasiswa Desain Fashion dan Tekstil, dengan total 24 busana modest wear dan 24 busana evening gown.
General Manager Royal Tulip Darmo Surabaya Deddy Sasmita, menyampaikan acara fashion show ini sejalan dengan komitmen yaitu memajukan industri kreatif. “Kontribusi kami dengan memberikan ruang untuk mendukung lahirnya seniman muda yang memiliki talenta dan kreatifitas tinggi,” katanya.
Marketing Communication Royal Tulip Darmo Surabaya Gitareta Megantari menjelaskan FAS – CI – NATE mengangkat tema “Wandering Souls in Paradise” dengan dominasi warna-warna natural dan pastel.
Hal ini merupakan simbolisasi dari jiwa 24 desainer yang inovatif. Potensi dan semangat mereka begitu kuat untuk mewujudkan imajinasi yang mempesona, serta keberanian dalam menampilkannya pada publik.
“Kolaborasi ini menjadi awal baru setelah acara fashion show sempat vakum karena pandemi, kedepannya diharapkan industri fashion dan perhotelan bisa berjalan beriringan untuk memajukan pariwisata Surabaya.” ujarnya,
Ketua Panitia Chavella Christensia mengatakan kegiatan ini merupakan perwujudan tugas 24 mahasiswa DFT angkatan 2020 dengan mata kuliah FEPP (Fashion Event Planning & Production). “Para mahasiswa ini menghadirkan 48 busana dari 24 desainer muda mahasiswa DFT PCU dari mata kuliah SKB (Strategi Komunikasi Brand),” terangnya.
Desainer Nasional yang juga dosen penanggung jawab MK FEPP PCU Embran Nawawi, menjelaskan bahwa para mahasiswa belajar bagaimana proses dibalik layar dalam menyiapkan sebuah acara fashion show. Bagaimana mulai membentuk event organizer sendiri, merencanakan, bahkan merealisasikan suatu fashion show.
“Mereka menamakan diri sebagai Orphic. Jadi Orphic lah yang mengorganisir show mulai dari pemilihan tema show, konsep, penggalangan dana, penjadwalan, membuat undangan, promosi, mencari model, membantu fitting, photoshoot, budgeting, bahkan membuat press release sebagai bagian dari tugas. Nantinya kesuksesan fashion show ini masuk dalam penilaian,” terangnya.
FAS-CI-NATE merupakan sebuah penjabaran dari tiga kata yaitu, FAS: Fashion, yang merupakan hal utama pada acara ini. CI: Continuos Integration dan NATE: Sebuah kata yang memiliki arti yakni sebuah hadiah dari Tuhan (Gift Of God).
“Jadi FAS-CI-NATE merupakan simbolik akan jiwa 24 designer muda yang penuh semangat. Kami ingin menghadirkan adanya keseimbangan emosi, rasa rileks dan damai ditengah banyaknya perubahan dan situasi yang tidak menentu,” tambah Chavella.
Menggandeng Hotel Royal Tulip Surabaya dan Viva Cosmetics, para mahasiswa MK FEPP ini menampilkan karya busana dari mahasiswa MK SKB berupa dua tipe busana yaitu gaun modest dan evening dress. Tugas karya dua tipe busana di MK SKB ini untuk menyiapkan mahasiswa beradaptasi dengan permintaan pasar akan tipe gaun pesta.
Inspirasi busananya sendiri lahir dari Fashion Trend Forecasting 2023-2024 dari Indonesian Fashion Chamber dengan tema “The Soul Searchers”. Tiap mahasiswa menghasilkan karya dengan konsep joyful, healing, rustic, dan rural yang didominasi dengan warna-warna natural dan pastel memberikan kesan menyenangkan.
“Harapannya, FAS – CI – NATE 2023 menjadi wadah mahasiswa DFT PCU untuk unjuk karya dengan membawa warna baru sehingga mampu menginspirasi masyarakat. Tak hanya itu saja, pagelaran ini dapat menjadi pilihan fashion generasi milenial, sehingga dapat memacu perputaran ekonomi kreatif,” tutup Chavella. (q cok, tama dini)