Bisnis

RS PHC Surabaya Inovasi Kantung Urine Portable untuk Crane Operator

191
×

RS PHC Surabaya Inovasi Kantung Urine Portable untuk Crane Operator

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – RS PHC Surabaya, lini usaha Pelindo III di bidang medis, meluncurkan inovasi produk berupa P3pot atau kantung urine portable yang cocok untuk kebutuhan operator crane.

“Tidak hanya crane operator di pelabuhan, tetapi juga cocok untuk kebutuhan pekerja operasional yang bekerja di ketinggian untuk mengoperasikan alat berat. Sehingga mereka bisa kerja lebih tenang, lebih efisien, dan lebih aman karena tidak harus naik turun,” kata Dirut PT PHC dr. Agus Akhmadi, pada acara peluncuran di Surabaya, Rabu (5/9/2018).

Menurut dr. Agus lagi, kebutuhan orang dewasa muda saat bekerja selama 8 jam dapat memproduksi urine hingga 600 cc. Sedangkan untuk pekerja yang berumur 30 tahun lebih untuk waktu kerja yang sama kecenderungannya sudah tidak bisa menahan kencing, sehingga setidaknya perlu sekali ke kamar kecil.

“Karenanya pada setiap kemasan P3pot sudah disiapkan serbuk super absorbent polymer (sap) yang akan menggumpal ketika bereaksi dengan 600 cc cairan urine. Dengan menyediakan P3pot saat bekerja, crane operator dapat terhindar dari risiko pembengkakan ginjal, infeksi saluran kemih dan batu ginjal. Selain itu juga akan dilengkapi dengan tisu basah agar lebih higienis dan untuk mengakomodir tata cara bersih diri sesuai kepercayaan,” tambahnya.

P3pot akan mulai diproduksi untuk melayani kebutuhan para operator crane di terminal-terminal di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

“Setidaknya ada kebutuhan hingga 54 ribu kantung per tahun di pelabuhan ini. Harga jualnya hanya Rp 11.500 per kemasan yang bisa digunakan 2-3 kali. Sangat murah untuk mendukung kebutuhan pekerja agar lebih produktif, ” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, selain inovasi produk, Pelindo III juga memarkan evaluasi sisi layanan kepelabuhanan. VP Corporate Communication Pelindo III R. Suryo Khasabu, menyebutkan bahwa meningkatnya arus logistik nasional membuat Pelindo III sebagai BUMN operator terminal terus melakukan evaluasi dan inovasi layanan. Terutama untuk jasa utama seperti bongkar muat dari kapal ke dermaga (stevedoring) dan pemindahan barang dari dermaga ke lapangan penumpukan atau gudang (cargodoring).

“Standar layanan stevedoring dan cargodoring akan ditingkatan sehingga service level agreement (SLA) dengan setiap pengguna jasa juga akan diperbaiki. Saat ini sedang proses pembahasan dengan pihak-pihak terkait, terutama dari sisi komersialnya,” kata Suryo Khasabu lagi.

Ia mengungkapkan, bahwa evaluasi SLA tersebut sangat penting karena menjadi jaminan standar pelayanan dan tanggung jawab antara pihak pelabuhan dan pengguna jasanya. Tentunya SLA tersebut juga sejalan dengan service level guarantee (SLG) yang ditetapkan oleh regulator atau pemerintah.

Sehingga nantinya seluruh terminal Pelindo III akan dapat memberikan pelayanan sesuai standar yang telah ditetapkan tersebut, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan efisiensi logistik di Tanah Air.

“Kami targetkan dengan komunikasi yang instens, pada satu bulan ke depan sudah menemukan formula layanan yang tepat, sehingga tidak menganggu jalannya layanan kepelabuhan yang disediakan di Pelindo III,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *