SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus memperkuat pendampingan dan pemberdayaan bagi para lanjut usia (lansia) melalui organisasi masyarakat Karang Werda. Oleh sebab itu, dengan adanya pemberdayaan bagi lansia, mereka diharapkan tetap sehat dan berkualitas.
Dalam rangka menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 yang berdekatan dengan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) RI, pada 29 Mei 2024 mendatang, pemkot menggelar ‘Silaturahmi Karang Werda Hari Lanjut Usia Nasional 2024’ di Halaman Balai Kota Surabaya, Selasa (28/5/2024). Ratusan lansia pun berkumpul untuk memperingati HLUN 2024.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi beserta Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya Rini Indriyani menghampiri para lansia untuk menyerahkan bingkisan secara simbolis. Tak hanya itu saja, terdapat pula tampilan seni dari para lansia, serta tersedia layanan pemeriksaan gratis yang dapat dimanfaatkan oleh para lansia.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, Karang Werda memiliki peran penting dan strategis dalam mengisi pembangunan dan memajukan bangsa. Karenanya, untuk mendukung dan menghormati para lansia, pemkot akan terus fokus pada pendampingan dan pemberdayaan lansia.
“Lansia di Surabaya adalah bapak ibu saya, tanggal 29 Mei 2024 adalah Hari Lansia dimana Pemkot Surabaya selalu memberikan support kepada lansia. Karena ketika ada interaksi antara lansia, maka secara otomatis, insyaallah penyakit yang diderita lansia akan berkurang,” kata Wali Kota Eri.
Dengan demikian, Wali Kota Eri menerangkan bahwa di tahun 2024, pemkot akan memperbanyak berbagai kegiatan pemberdayaan bagi lansia di Kota Pahlawan. Salah satu kegiatan yang sudah berjalan adalah Sekolah Lansia Tangguh atau Selantang. Kegiatan ini menyasar lansia di setiap kecamatan se-Surabaya, bahkan sebanyak 1.000 lebih lansia ikut memanfaatkan program tersebut.
“Dalam satu kecamatan terdapat 30 orang yang insyaallah ada di 31 kecamatan dan sudah hampir 1.000 orang. Sehingga di tahun 2025, sekolah itu tidak hanya sekali setahun, tetapi bisa dilakukan tiga kali dalam setahun. Lewat sekolah itu, lansia bisa berkumpul diberikan pemberdayaan, dan semangat, maka mereka nyaman dan bahagia,” terangnya.
Wali Kota Eri pun bercerita tentang kisah seorang nenek berusia 62 tahun yang ikut dalam UMKM Jahit Benang Emas. Nenek tersebut mengaku kepada Wali Kota Eri bahwa dengan menjahit, dirinya mampu meraih pendapatan sebesar Rp3-4 juta perbulan. Selain itu, sang nenek juga menyampaikan jika tak ingin menggantungkan hidup kepada anak-anaknya.
“Beliau mengatakan bahwa ini tidak semata-mata mencari uang, tetapi beliau bisa berinteraksi dengan orang lain sehingga tetap ada kegiatan. Itu yang dibutuhkan orang tua, seperti adanya teman dan sahabat, atau yang penting adalah memiliki teman bicara,” ungkapnya.
Sebab, menurut Wali Kota Eri, hal itu menjadi pembelajaran menarik bagi Pemkot Surabaya. Ia menegaskan bahwa pemkot akan terus memperkuat pemberdayaan kepada lansia agar tetap sehat dan bahagia sehingga dapat beraktivitas dalam kegiatan apapun.
“Kita akan wujudkan melalui Musrenang Lansia, saya meminta dan menugaskan kepada Pemkot Surabaya kalau waktunya Musrenbang tidak hanya fokus pada fisik saja tetapi juga menyentuh pemuda, perempuan, dan lansia. Nantinya, harapan saya di tahun 2025, ada 3 atau 4 kali kegiatan dalam sebulan untuk memperkuat interaksi antar lansia,” tegasnya.
Wali Kota Eri pun berharap, menyambut Hari Lanjut Usia Nasional 2024, lansia tetap menjadi garda terdepan dalam pembangunan Kota Pahlawan. “Karena buat saya, lansia adalah pendiri Kota Surabaya. Bagaimana beliau dulu membentuk rasa guyup-rukun dan silaturahmi, sehingga Surabaya bisa terbentuk seperti ini,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan, menindaklanjuti arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, pihaknya telah memilah berbagai kegiatan yang nantinya dapat diikuti oleh lansia.
“Artinya ke depan, kita semua menjadi lansia. Jadi Bapak Walikota menginginkan lebih banyak kegiatan. Tidak hanya Dinsos tetapi juga OPD lainnya, seperti di Dinkes (Dinas Kesehatan) memiliki Posyandu Lansia, yakni layanan pemeriksaan kesehatan secara gratis dan rutin bagi lansia,” kata Anna Fajriatin.
Selanjutnya, Dinsos Surabaya akan terus menggencarkan sosialisasi terkait berbagai kegiatan pemberdayaan lansia bermartabat dan berdaya. “Kami sudah ada pemilahan, bagimana lansia bermartabat dan berdaya, kemudian terkait keagamaan, lalu rekreasi seperti hiburan mereka, serta bakat yang dapat dikembangkan,” pungkas Anna. (q cox)