SURABAYA (Suarapubliknews) – Menyambut Hari Pahlawan 10 November, Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armudji berziarah ke tiga makam pahlawan nasional, yaitu Bung Tomo, dr Soetomo, dan WR Soepratman, Senin (9/11/2020).
Di setiap makam, Eri Cahyadi dan Armudji (Erji) duduk bersimpuh. Kedua telapak tangan kandidat itu menengadah. Matanya terpejam, bibirnya mengucap doa. Keduanya didampingi Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono.
Bung Tomo dikenal karena pidatonya yang membakar semangat arek-arek Suroboyo. Dengan kekuatan narasinya, para pejuang dari Surabaya berhasil memukul mundur penjajah.
Usai doa bersama, Eri menjelaskan, Nopember merupakan bulan bersejarah bagi warga Surabaya. Tepat di bulan ini, tonggak perlawanan pada penjajah ditancapkan. “Sejarah pada 10 Nopember tidak bisa dilupakan,” ucapnya.
Menurut Armudji, peran Bung Tomo tidak bisa dianggap sebelah mata. Lewat pekik suaranya, Bung Tomo mampu menggerakkan seluruh warga untuk melawan penjajah. “Semangat arek-arek Suroboyo berkobar karena pekik suara Bung Tomo,” paparnya.
Usai dari makam Bung Tomo, Eri dan Armudji menuju ke makam Dr Soetomo, pendiri organisasi pergerakan Budi Utomo. Dr Soetomo adalah penggerak Kongres Indonesia Raya yang dihadiri oleh Bung Karno, hanya sesaat setelah proklamator RI itu keluar dari penjara Sukamiskin, Bandung. Itu merupakan peristiwa pertama yang dihadiri Sukarno sejak keluar dari penjara, dan langsung membakar semangat arek-arek Suroboyo.
”Memang benar, Surabaya ini menurut Bung Karno adalah dapur nasionalisme. Termasuk di dalamnya peran sangat penting dijalankan Dr Soetomo. Dari Surabaya-lah, gagasan dan pergerakan tentang nasionalisme terus menyebar dan memainkan peran penting dalam mewujudkan kemerdekaan,” ujar Eri.
Setelah dari makam Dr Soetomo, Eri-Armudji menuju makam WR Soepratman, pencipta lagu “Indonesia Raya”. “Lagu itulah yang ikut membangkitkan kesadaran tentang sebuah negeri yang merdeka, yang menyatukan seluruh negeri,” ujar Eri.
Eri mengatakan, kita semua harus meneladani perjuangan para pahlawan dengan terus bekerja dan memberi kebaikan kepada orang lain. “Intinya jangan bosan melakukan kebaikan, termasuk meneruskan kebaikan bagi Kota Surabaya tercinta ini,” pungkasnya. (q cox)