BATULICIN (Suarapubliknews) – Negara Republik Indonesia berdasarkan undang undang dasar dibentuk menjadi negara demokrasi atau bukan negara kerajaan. Dan demi kelangsungan pemerintahan negara itu harus ada Pemilu yang ditetapkan 5 tahun sekali.
Hal ini dikatakan Sekretaris Daerah Dr.Ambo Sakka saat memberi pengarahan kepada pelajar dalam acara pendidikan politik bagi pemilih pemula untuk pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024 di Mahligai Bersujud Kecamatan Simpang Empat. Selasa (14/02/2023)
“Untuk keberlangsungan negara kita ,atau keberhasilan pemerintah di daerah, ini harus melalui pemilu,dan tak ada jalan lain kerena negara kita adalah negara Demokrasi. Berbeda dengan negara Berunei yang ditunjuk atau negara Arab Saudi Arabia yang menggunakan Sistem dinasti,begitu juga Malaysia,” ujarnya.
Kenapa demikian, dimana asas demokrasi yang dijalankan negara ini esensinya kedaulatan ada ditangan rakyat.
“Oleh kerena itu,kalian adalah termasuk menentukan pelaksanaan di tahun 2024 itu meski selaku pemilih fomula kerena dari usia sudah dianggap layak memilih dan kedaulatan ditangan kalian,”ucapnya.
Sekda mengingat kepada pelajar selaku calon pemilih pomula bahwa pelaksanaan Pemilu bersifat langsung umum bebas rahasia atau Luber.
“Kalian bebas memilih,tidak ada tekanan dari siapapun atau partai apapun,yang menentukan adalah hati nurani kalian,”paparnya.
Dikesempatan itu Sekda juga menyebutkan.berdasarkan data pemilu dari Bawaslu RI tahun lalu bahwa partisipasi pemilih dianggap rendah atau nomor dua terendah di Kalimantan Selatan.
Artinya nomor dua dari bawah,dan ini tidak memenuhi target nasional ,tentu diharapkan pada pemilu di tahun 2024 jangan sampai tak ada memilih atau Golput
“Ini harus dipahami semuanya,bahwa pemerintah daerah sangat berkepentingan untuk meningkatkan partisipasi pemilu tahun akan datang khususnya pemilih pemula.,”tutupnya. (q cox, Imran)
