SURABAYA (Suarapubliknews) –Gerakan bagi-bagi masker terus dilakukan jajaran Forkopimda Jatim. Kali ini, Sekdaprov Jatim membagikan masker kepada para penumpang Kapal Feri di Pelabuhan Penyeberangan Ujung Kamal, Surabaya.
Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono mengatakan kepada masyarakat agar mampu merubah pola pikir dan kebiasaan mereka dalam menghadapi pandemi Covid-19. Langkah tersebut dimaksudkan untuk menghentikan penyebaran Covid-19 yang masih tinggi di Jatim, khususnya di Surabaya.
“Prinsipnya, sekarang kita coba bersama-sama mengubah mindset kita bersama yang tidak biasa menjadi biasa, yang biasa menjadi tidak biasa,” katanya.
Sekdaprov Jatim bersama Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, Kasdam V Brawijaya Brigjen TNI Agus Setiawan, dan Komandan Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Koarmada II Laksma TNI Rachmad Jayadi, juga meresmikan Pelabuhan Tanjung Perak sebagai Pelabuhan Tangguh di Terminal penumpang Gapura Surya Nusantara. Sebagai petanda, Sekdaprov Jatim bersama jajaran Forkopimda Jatim memotong seuntai pita.
Untuk mengubah kebiasaan tersebut perlu usaha dalam diri masing-masing untuk mengubah kebiasaan yang acap kali dilakukan menjadi sesuatu yang harus dihindari. Termasuk membiasakan diri melakukan hal yang tidak biasa menjadi sebuah habit baru.
“Yang biasa kumpul-kumpul atau biasa nongkrong menjadi tidak biasa karena tidak bisa kumpul. Yang biasanya tidak biasa menggunakan masker jadi biasa menggunakan masker,” ujar Heru.
Lebih lanjut kebiasaan normal baru yang berkaitan dengan protokol kesehatan sesungguhnya mudah dilakukan. Akan tetapi syarat utamanya adalah mindset sudah dirubah pada pola tatanan normal baru seperti yang saat ini dibutuhkan. Diantaranya mengenakan masker, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta physical distancing.
“Jadi mindset kita harus sudah berubah,” tambahnya.
Heru Tjahjono yang pernah menjabat sebagai Bupati Tulungagung itu berpesan agar masyarakat menghilangkan stigma negatif terhadap para pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dirinya berpendapat bahwa stigma buruk yang disematkan pada mereka yang positif Covid-19 dapat berdampak buruk bagi mereka dan keluarganya.
“Stigma untuk korban covid harus juga dilupakan, karena bagaimanapun stigma ini, ada yang, mohon maaf meninggal (pasien positif covid-19), ini stigma covid sudah langsung kemana-mana,” pintanya.
Selain itu, seluruh jajaran Forkopimda Jatim akan terus berupaya menegakkan protokol kesehatan dengan cara mengkampanyekan memakai masker. Harapannya, agar masyarakat menyadari bahwa saat ini mengenakan masker adalah bagian dari tatanan normal baru. Karena dengan mengenakan masker, efektivitas pencegahan penularan covid-19 mampu mencapai 60 persen.
Sementara itu, Wakapolda Jatim Brigjen Pol. Slamet Hadi Supraptoyo menegaskan, bahwa upaya pembagian masker akan terus dilakukan di berbagai lokasi strategis, dan pusat keramaian, seperti area publik. Dirinya juga meminta masyarakat untuk senantiasa memakai masker dimanapun mereka berada.
“Di manapun tempat kita nggak lepas dari pada masker, sama dengan rekan-rekan semua. Ingat masker. Kenapa ? Karena penularan covid tentunya ada dari diri teman-teman atau rekan-rekan kita yang mungkin jika dalam keadaan tidak baik, sehingga virusnya bisa tertularkan,” ucapnya.
Slamet Hadi Supraptoyo juga menambahkan, menjaga protokol kesehatan di tatanan normal baru sangat penting. Sehingga, kegiatan ekonomi terus berjalan tapi keamanan masyarakat dari penularan virus tetap terjaga.
“Kita bersama-sama hari ini mengajak masyarakat Jawa Timur untuk melakukan kegiatan menyadarkan diri, selalu bermasker,” ujarnya. (q cox, tama dinie)