SURABAYA (Suarapubliknews) – Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) ternyata sudah memiliki sistem mandiri pemantauan keamanan dengan menggunakan CCTV beserta ruang kontrolnya. Menjelang event akbar Piala Dunia U-17, sistem mandiri pemantauan keamanan itu terus disempurnakan. Salah satunya dengan pemasangan 7 unit kamera CCTV 360 derajat.
Kepala Bidang Keamanan dan Infrastruktur Teknologi Informasi Diskominfo Surabaya Tri Aji Nugroho menjelaskan bahwa sistem mandiri pemantauan keamanan itu sudah lama terpasang. Bahkan, selama ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah memasang sebanyak 123 CCTV di berbagai penjuru stadion.
“Nah, sebagai upaya Pemkot Surabaya untuk lebih meningkatkan pemantauan keamanan di lingkungan stadion, terutama di dalam lapangan, maka Pemkot Surabaya memasang 7 CCTV baru untuk melakukan pemantauan tribun dan FoP (Field of play) dengan kamera yang bisa berputar 360 derajat yang dipasang di atap tribun GBT,” kata Aji di ruang kerjanya, Jumat (3/11/2023).
Menurutnya, CCTV tribun GBT ini adalah bagian penting dari sistem CCTV yang dimiliki oleh stadion GBT. Dengan adanya CCTV ini, diharapkan dapat membantu seluruh panitia pelaksana pertandingan untuk memantau dan merekam seluruh peristiwa yang terjadi saat pertandingan, terutama keamanan dari penonton.
“Dengan 7 unit kamera yang bisa berputar 360 derajat ini, maka ini bisa mencover dan bisa merekam seluruh area dalam stadion. Dengan pemantauan ini, maka panitia dapat mengetahui kejadian yang terjadi di tribun dan bisa segera melakukan Tindakan, seperti kejadian adanya penonton pingsan dan sebagainya,” kata dia.
Ia juga menegaskan bahwa semua kamera itu akan dimonitor oleh petugas melalui ruang kontrol. Di dalam ruang kontrol itu sudah ada monitor besar yang menayangkan hasil sorotan dari semua kamera CCTV.
“Ruang kontrolnya juga pindah, yang awalnya berada di lantai 2, lalu sesuai permintaan FIFA kita pindah ke lantai 7. Jadi, sekarang sudah lebih representatif dan sudah siap memonitor dan merekam setiap gerak gerik para penonton yang masuk ke GBT,” pungkasnya. (Q cox)