SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mempercepat vaksinasi booster demi mencegah dan menanggulangi Covid-19. Bahkan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga sudah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 443.2/12263/436.8.5/2022 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19. SE tersebut menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 440/3917/SJ tentang Percepatan Vaksinasi Dosis Lanjutan atau Booster bagi masyarakat.
Selain mempercepat vaksinasi booster, Wali Kota Eri juga meminta menggencarkan kembali swab hunter di berbagai titik di Kota Surabaya. Bahkan, ia juga meminta seluruh staf di lingkungan Pemkot Surabaya untuk melakukan swab tes antigen atau PCR dengan digilir.
Permintaan atau arahan dari Wali Kota Eri itu juga sudah ditindaklanjuti dengan surat Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan yang ditandatangi pada 15 Juli 2022. Surat imbauan itu sudah disebar ke Kepala Perangkat Daerah, Camat dan juga Lurah se-Kota Surabaya.
Dalam surat tersebut, disampaikan bahwa demi menindaklanjuti arahan dari Bapak Wali Kota Surabaya untuk menggalakkan pengetesan (testing) dalam upaya menekan rasio kasus positif (positive rate) di Kota Surabaya, maka diminta kepada seluruh karyawan atau karyawati untuk mengikuti swab antigen/PCR. Sedangkan pelaksanaannya diminta untuk berkoordinasi dengan puskesmas setempat di wilayah kerjanya masing-masing.
“Melaporkan hasil kegiatan di masing-masing perangkat daerah kepada Wali Kota Surabaya melalui Sekretaris Daerah Kota Surabaya,” demikian bunyi surat tersebut.
Sementara itu, Wali Kota Eri mengakui bahwa memang memerintah seluruh dinas untuk menggalakkan testing kembali. Khusus staf di lingkungan Pemkot Surabaya, maka dia meminta untuk melakukan tes swab 10 persen setiap dinas yang dilakukan setiap harinya. Tentu dengan orang yang berbeda-beda.
“Misalnya hari ini 10 persen dari dinas A, lalu besok 10 persen lagi dari dinas A itu, tentunya dengan orang yang berbeda-beda, sehingga diharapkan nanti semuanya bisa dilakukan tes swab,” tegasnya.
Menurut Wali Kota Eri, testing secara acak ini untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Di samping itu, untuk mengetahui positive rate di Surabaya. Sebab, berdasarkan hasil evaluasi beberapa waktu lalu, jumlah kasus naik di Surabaya, tapi setelah dicek ulang, ternyata banyak diantara mereka itu yang sudah tidak tinggal di Surabaya, meskipun KTP-nya masih Surabaya.
“Akhirnya, yang sudah tidak tinggal di Surabaya itu kita keluarkan dari data kasus aktif di Surabaya. Makanya kita juga melakukan tes swab di perkantoran-perkantoran kita dan juga di luar perkantoran,” ujarnya.
Selain itu, ia juga memastikan bahwa Pemkot Surabaya juga terus melakukan swab hunter di berbagai titik di Kota Surabaya. Swab tersebut dilakukan secara acak, karena memang lebih banyak yang tidak tinggal di Kota Surabaya. “Jadi, sekarang teman-teman juga gerak swab hunter yang dilakukan secara acak,” tegasnya.
Oleh karena itu, ia juga meminta warga Kota Surabaya untuk menggiatkan kembali protokol kesehatan di semua aktivitasnya. Terutama harus menggunakan masker dengan baik dan benar saat berada di dalam ruangan maupun ketika di luar ruangan.
“Saya yakin warga Kota Surabaya bisa melewati ini semua, karena kita sudah pernah bergotong-royong bersama demi melawan Covid-19 ini. Jadi, ayo digalakkan lagi prokesnya,” pungkasnya. (q cox)