SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) Surabaya menggelar Pekan Olahraga Wanita Kota (Porwakot) 2025 tingkat kecamatan se-Kota Pahlawan. Penyelenggaraan pesta olahraga wanita tingkat kecamatan ini, dalam rangka memperingati HUT ke-58 Perwosi Surabaya sekaligus menyemarakkan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732.
Porwakot 2025 kali ini dibuka secara langsung oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersama Ketua Perwosi Surabaya, Rini Indriyani di Convention Hall Arief Rahman Hakim, Jumat, (23/5/2025). Dalam pembukaan Porwakot kali ini, turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Hidayat Syah, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Yusuf Masruh, serta Ketua Umum KONI Surabaya, Hoslih Abdullah.
Di kesempatan ini, Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, tujuan diselenggarakannya Porwakot ini adalah untuk mengasah skil atlet-atlet wanita di Kota Surabaya. Wali Kota Eri ingin, adanya Porwakot yang diselenggarakan oleh Perwosi Surabaya ini bisa memunculkan atlet wanita terbaik ke depannya.
“Saya harap dengan Perwosi, maka olahraga wanita di Surabaya itu bisa berkembang menjadi luar biasa. Karena kekuatan kita seperti Mars Perwosi yang dinyanyikan tadi, mengolahragakan, membiasakan menjadi olahraga dan membina anak-anaknya. Jadi harapan saya, kalau seorang wanita senang olahraga, maka keluarganya akan senang olahraga, kalau keluarganya senang olahraga maka keluarganya akan sehat semua,” kata Wali Kota Eri.
Wali Kota Eri juga menyampaikan, pemkot akan terus memberikan dukungan untuk kemajuan olahraga wanita di Surabaya. Dirinya menyatakan, bahwa pemkot berkomitmen untuk menjadikan Perwosi sebagai penggerak kesehatan wanita di Surabaya.
“Perwosi akan kita lakukan pendampingan-pendampingan dan pergerakan-pergerakan bersama, dan ini menjadi salah satu komitmen dari Perwosi untuk menggerakkan wanita menjadi sehat, dan tulang punggung pergerakan perubahan pembangunan Surabaya,” ujar Wali Kota Eri.
Wali Kota Surabaya sekaligus Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) itu memastikan, para pemenang Porwakot nanti akan mendapatkan pendampingan agar bisa mengikuti kompetisi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur. “Kita akan melakukan pembinaan, untuk bisa mengikuti pertandingan pada saat Porprov,” sebutnya.
Di samping itu, Ketua Perwosi Surabaya, Rini Indriyani mengatakan, perhelatan Porwakot dimulai pada 17-25 Mei 2025. Jumlah peserta yang mengikuti laga ini ada sekitar 1.184 atlet dari 31 kecamatan se-Surabaya.
Secara rinci ada 154 orang mengikuti kejuaraan Atletik di Lapangan Thor Gelora Pancasila, 355 orang mengikuti kejuaraan Bola Voli di Lapangan Thor Gelora Pancasila, 245 orang mengikuti kejuaraan Baseball di Lapangan Hockey Dharmawangsa, 78 orang mengikuti kejuaraan Woodball di Lapangan Kebonsari Jambangan, 80 orang mengikuti kejuaraan Petanque di Jambore Playland, 203 orang mengikuti kejuaraan Senam Kreasi di Convention Hall, dan 69 orang mengikuti kejuaraan Wushu di Gelanggang Remaja Tambaksari.
Tahun ini, lomba dari Perwosi Kota Surabaya memiliki nuansa yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jika pada periode 2023 hingga 2024 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan hanya ada Bola Voli, Senam, dan Futsal, maka pada tahun ini, cakupan pertandingannya menjadi lebih luas dan tentunya juga melibatkan seluruh kecamatan se-Kota Surabaya.
“Tahun ini ada beberapa cabor yang baru yang kita laksanakan, yaitu ada woodball, baseball, atletik, dan wushu. Dalam pertandingan ini tidak ada aturan batasan usia, semua bisa ikut, bahkan ada ibu-ibu yang usianya 73 tahun tapi kondisi badannya masih kuat dan luar biasa,” ujar Rini.
Rini berharap, para peserta yang mengikuti perhelatan ini tetap menjaga sportivitas. Karena menurutnya pertandingan ini menjadi salah satu sarana untuk menjaga kebugaran tubuh, terutama di kalangan wanita. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai salah satu sarana untuk mencetak bibit atlet wanita Kota Surabaya ke depannya.
“Jadi sebagai salah satu sarana untuk mendapatkan bibit atlet wanita berbakat, karena yang mengikuti kegiatan ini tidak hanya orang tua akan tetapi juga ada yang muda-muda. Dengan begitu, kita akan bisa mendapatkan bibit baru yang insya allah nanti akan bisa diajukan ke porprov,” pungkasnya. (q cox)