Pemerintahan

Sepulang dari Jakarta, Wali Kota Eri Atasi Genangan Air di Ngagel

119
×

Sepulang dari Jakarta, Wali Kota Eri Atasi Genangan Air di Ngagel

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknes) – Hujan deras dan angin kencang melanda Kota Surabaya pada Selasa (18/1/2022) sore. Hal itu lantas membuat Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi langsung bergerak untuk memantau sejumlah titik lokasi Kota Pahlawan. Meski sebenarnya, dia baru tiba di Surabaya pasca melakukan kunjungan kerja dari Jakarta sejak Senin (17/1/2022) kemarin.

Dengan menggunakan sandal jepit dan kemeja batik, Wali Kota Eri melakukan pengecekan genangan air yang terjadi di kawasan Jalan Ngagel Timur Surabaya. Sembari melakukan pengecekan, dia juga berkoordinasi menggunakan HT dengan jajarannya agar mendatangkan Mobil PMK.

Mobil PMK ini didatangkan sebagai langkah taktis untuk membersihkan sampah yang menyumbat crossing saluran Jalan Ngagel Timur yang menuju ke Jalan Ngagel Jaya Selatan. “Saya pastikan dulu apa penyebabnya banjir ini. Harapan saya ini tidak ada lagi banjir,” kata Wali Kota Eri saat berkomunikasi dengan warga sekitar di lokasi.

Dalam pengecekan itu, Wali Kota Eri juga terlihat didampingi oleh sejumlah dinas terkait di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Bahkan, jajaran dari kecamatan dan kelurahan, turut serta terjun ke lapangan untuk mencari solusi bersama menyelesaikan genangan air. 

“Kita memang sudah punya protap, jadi kita semuanya turun ke lapangan. Alhamdulillah hari ini di titik-titik yang biasanya hujan deras (genangan air) di Jalan Basuki Rahmat, Panglima Sudirman, Dharmawangsa itu masih bisa kita atasi. Tapi kita tidak ingin setiap hujan itu ada genangan,” kata Cak Eri panggilan lekat Wali Kota Surabaya. 

Karena itu, Wali Kota Eri menyebut, sekarang ini Pemkot Surabaya tengah mengerjakan sejumlah rumah pompa untuk membalik arah aliran air sebagai upaya mengantisipasi genangan. Namun, dalam proses pengerjaan itu, dia juga tak ingin justru menjadi penyebab genangan. “Ada pembangunan beberapa rumah pompa yang sudah kita kerjakan,” ujarnya. 

Ketika berkeliling saat hujan deras itu, Wali Kota Eri mengaku, menemukan genangan air di kawasan Jalan Ngagel Timur. Sontak, dia pun langsung berhenti dan melakukan pengecekan untuk mencari solusi penyebab genangan tersebut. 

“Tadi kita lihat di depan sudah ada crossing (saluran) kok masih banjir. Ternyata kita lihat sendiri sampahnya banyak. Karena lokasi sumbatannya susah dijangkau, maka kita semprot dengan air tekanan tinggi dari mobil PMK,” terangnya. 

Dari pengakuan warga sekitar, Wali Kota Eri menyebut, wilayah Ngagel Jaya Utara dan Timur yang berbatasan dengan Ngagel Jaya Selatan, sudah 25 tahun mengalami banjir saat hujan turun. Setelah menemukan solusi hari ini, dia memastikan segera menyelesaikan permasalahan tersebut. “Tadi saya sampaikan ke warga, Insya Allah tahun ini selesai,” katanya. 

Untuk menyelesaikan genangan air di kawasan tersebut, Wali Kota Eri menginstruksikan jajarannya agar melakukan pengerukan crossing saluran. Termasuk pula rencana penambahan crossing saluran di kawasan itu agar lebih mampu menampung volume aliran air ketika hujan deras turun. 

“Saya sudah lihat tadi masalahnya apa, kita sudah tahu. Berarti ada jalan yang kita buat punggung lagi, kita buatkan saluran di sisi kanan kiri, setelah itu di utamanya Jalan Ngagel, kita akan buatkan crossing lagi,” tuturnya. 

Di sisi lain, Wali Kota Eri juga meminta kepada camat dan lurah setempat untuk berkoordinasi dengan warga pemilik usaha yang berdiri di atas saluran. Rencananya, setiap persil usaha itu akan dibuatkan penutup saluran berukuran 1×2 meter. Dengan begitu diharapkan ke depan setiap saluran ini bisa dibuka dan dibersihkan. 

“Saya juga minta nanti Pak Camat setiap satu bulan sekali diadakan kerja bakti bareng warga dengan pemkot. Saya ingin menjaga Surabaya ini berbarengan. Insya Allah kalau ini sudah dibersihkan, crossing jalan, air cepat surut,” kata dia. 

Di tempat yang sama, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Pucang Sewu, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Suyatno mengatakan, hampir 20 tahun lebih setiap hujan deras turun, wilayahnya selalu mengalami genangan air. “Setiap tahun kalau hujan turun, banjir. Hampir 20 tahun lebih banjir. Salurannya besar tapi untuk pembuangan akhir yang tidak bisa jalan,” kata Suyatno.

Dia berharap, di masa kepemimpinan Wali Kota Eri ini, wilayahnya dapat terbebas dari genangan air. Terutama ketika terjadi hujan deras. “Harapan saya sebagai LPMK, supaya bagaimana air ini lancar, tidak menggenang. Yang penting tidak membuat motor mogok,” harapnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Lilik Arijanto memastikan segera melakukan percepatan penyelesaian genangan air yang terjadi di kawasan Jalan Ngagel Surabaya. Hal ini sebagaimana instruksi dan arahan Wali Kota Eri Cahyadi. 

“Yang pasti kita butuh percepatan pengaliran menuju pembuangannya yang ada di Bozem Bratang. Di sini masuk casement Bratang, dia ada di Kali Sumo ditarik pompa di Bozem Bratang,” kata Lilik saat mendampingi Wali Kota Eri di lokasi. 

Ketika terjadi genangan, kata Lilik, volume air di saluran Jalan Ngagel Jaya Selatan, terlihat ada selisih sekitar 70 cm. Sementara di kawasan Jalan Ngagel Timur, aliran air berjalan landai. Artinya, bahwa percepatan tempat pembuangan perlu dilakukan di saluran Ngagel Jaya Selatan. 

“Nanti mulai minggu depan kita adakan pendalaman (pengerukan) saluran. Meskipun dia (saluran) di dalam bangunan-bangunan semua, kita koordinasikan dengan kelurahan. Sehingga orang kita bisa masuk ke dalam saluran, jadi kita ngeruk sambil mendalamkan saluran,” jelas Lilik. 

Menurut dia, genangan yang terjadi di kawasan Jalan Ngagel Timur, dikarenakan aliran air pada saluran Jalan Ngagel Jaya Selatan yang menuju Kali Sumo berjalan landai. Oleh sebab itu, pihaknya bakal melakukan pendalaman saluran di kawasan itu agar aliran air lebih lancar. 

“Makanya pendalaman (saluran) masih bisa dimungkinkan untuk dilaksanakan. Jadi volume yang lari ke hilir akan semakin besar. Dimungkinkan dengan pendalaman (saluran) ini tidak akan mengakibatkan air menunggu (antre) di Ngagel Timur,” jelasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *