SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur sukses menyelenggarakan High Level Meeting (HLM) Forum Investasi Jawa Timur 2025 di Gedung Negara Grahadi. Mengusung tema “Akselerasi Peningkatan Investasi untuk Menciptakan Lapangan Kerja”, forum ini dihadiri lebih dari 180 peserta, termasuk 20 Bupati/Walikota, menegaskan komitmen bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Jatim.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Bapak Ibrahim, menyoroti bahwa investasi adalah pendorong utama penciptaan lapangan kerja dan peningkatan produktivitas regional. “Potensi Jawa Timur luar biasa, pertumbuhan ekonominya lebih tinggi dibanding nasional, dan daya saing PDRB menempati posisi kedua nasional,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya Konsistensi, Inovasi, dan Sinergi (KIS) sebagai kunci untuk mengelola potensi besar ini dan membangun iklim investasi yang kondusif, seraya berharap adanya harmonisasi kebijakan antarlembaga.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan bahwa Pemprov Jatim berupaya keras menciptakan iklim investasi yang inklusif, berkelanjutan, aman, dan bebas dari premanisme. “Kepastian dan kenyamanan investor harus menjadi prioritas bersama,” tegasnya.
Komitmen ini diresmikan melalui penandatanganan antara DPMPTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, menandai penguatan sinergi pelayanan investasi.
Gubernur Khofifah memaparkan strategi peningkatan investasi melalui percepatan penyusunan RTRW/RDTR, pengembangan infrastruktur penunjang industri, program skill match 100 ribu tenaga kerja, dashboard debottlenecking, percepatan Pergub insentif penanaman modal, serta promosi investasi melalui platform digital.
Upaya ini bertujuan menurunkan biaya logistik, menekan angka pengangguran, dan meningkatkan kepercayaan investor. Jawa Timur terus menegaskan posisinya sebagai “Center of Gravity Ekonomi Indonesia” dan “Gerbang Baru Nusantara”.
Gubernur Khofifah optimis, didukung oleh infrastruktur mumpuni seperti 21 rute Tol Laut di Pelabuhan Tanjung Perak, 7 bandara, 37 pelabuhan, 12 ruas jalan tol, 12 kawasan industri, 2 KEK, dan 1 kawasan industri halal. Kontribusi PDRB Jawa Timur mencapai Rp819,3 triliun pada Triwulan I 2025, berkontribusi 14,42% terhadap PDB Nasional dan 25,11% terhadap PDRB Pulau Jawa, dengan pertumbuhan ekonomi 5,00% (y-o-y) atau lebih tinggi dari nasional.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, melaporkan capaian strategis, termasuk terbentuknya 46 proyek Investment Project Ready to Offer (IPRO) senilai Rp57,5 triliun dan 12 Letter of Intent (LoI) dari investor asing selama East Java Investment Forum (EJIF) 2024.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim, Kombes Pol Roy Hutton Marullamrata Sihombing, menjamin stabilitas keamanan sebagai pondasi iklim usaha. Polda Jatim berkomitmen mengintensifkan pengamanan proyek strategis, penanganan konflik sosial, serta patroli objek vital, sekaligus mengimbau investor patuh perizinan untuk menghindari premanisme.
HLM Forum Investasi 2025 ditutup dengan Tanda Tangan Deklarasi Bebas Pungli dan Premanisme antara Gubernur Jawa Timur, Kapolda Jawa Timur, dan Bupati/Walikota se-Jawa Timur, sebagai wujud komitmen bersama mewujudkan iklim usaha yang aman dan investasi yang inklusif serta berkelanjutan.
Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia Jawa Timur dan para kepala daerah atas dukungannya, serta berpesan agar arahan strategis ini segera diterjemahkan dalam langkah konkret untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi di masing-masing wilayah. (q cox, tama dini)