SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menggelar acara melepas kepiting sebagai bentuk budidaya di kawasan Ekowisata Mangrove.
Acara yang akan diselenggarakan pada tanggal 3 Mei 2017 di kawasan Mangrove Information Center (MIC) ini dibuat sebagai bentuk persiapan menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-724.
“Untuk acara pelepasan kepiting memang sengaja diadakan di kawasan mangrove, sebab mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh kawan-kawan universitas Hang Tuah, kadar garam di kawasan mangrove sangat tinggi, ini yang membuat kami memilih mangrove sebagai tempat yang pas untuk membudidayakan kepiting,” kata Joestamadji saat menggelar jumpa pers di kantor Humas Kota Surabaya (2/5/2017).
Rencananya, lanjut Joestamadji jumlah kepiting yang akan dilepasliarkan di pinggir sungai sebanyak 724 ekor sesuai dengan usia kota surabaya, namun hingga saat ini masih terkumpul sekitar 600 kepiting.
“Doakan saja jumlah kepiting bisa terkumpul lebih dari 724 ekor,” ungkapnya.
Ditanya soal langkah ke depan terkait pembudidyaan kepiting, Joestamadji menuturkan dirinya bersama beberapa pihak telah menyiapkan beberapa tambak yang nanti dijadikan sebagai tempat untuk membudidayakan kepiting.
“Tipe pemeliharaan kepiting itu harus satu-satu, tidak bisa dilepas begitu saja,” imbuh Joestamadji.
Selain acara melepasliarkan kepiting, Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian turut mengundang Tim Penggerak PKK dengan maksud mengajak 31 kecamatan agar mengirim 6 perwakilan dari masing-masing kecamatan guna meramaikan acara tersebut.
Adapun beberapa lomba yang diadakan Tim Penggerak PKK, seperti, lomba B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman), lomba holtikultural dan lomba olahan pangan. (q cox)