SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) memberikan peningkatan wawasan kebangsaan dan nasionalisme kepada pengurus RW dari wilayah kelurahan yang berada di Kecamatan Krembangan, Selasa (21/6/2022). Diantaranya yaitu, perwakilan RW dari Kelurahan Dupak, Tambak Sarioso, Kenjeran dan Kejawan Putih Tambak.
Dalam pembekalan di Kecamatan Krembangan petang kemarin, Bakesbangpol Surabaya menggandeng dua narasumber, diantaranya dari Kaur Bin OPS Sat Intelkam Polres Pelabuhan Tanjung Perak dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Pada kesempatan kali ini, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Surabaya, Maria Theresia Ekawati Rahayu menyampaikan, peningkatan wawasan kebangsaan dan nasionalisme ini sengaja mengundang perwakilan pengurus RW dari masing-masing kelurahan, karena menurutnya mereka adalah yang memiliki peran penting dan berhadapan langsung dengan masyarakat.
“Harapannya para pengurus RW yang kami undang itu nanti bisa menyampaikan materi yang telah kami berikan, tujuannya agar masyarakat semakin sadar dan peduli pentingnya menjaga stabilitas dan ketentraman di Kota Surabaya,” kata Maria.
Maria menjelaskan, dalam meningkatkan kesadaran mengenai wawasan kebangsaan dan nasionalisme ini, Pemkot Surabaya bukan hanya menyasar masyarakat dewasa dan tua saja, akan tetapi juga kepada anak-anak muda di Kota Pahlawan. Pemberian materi wawasan kebangsaan dan nasionalisme kepada anak muda, Bangkesbangpol tak sendiri, tetapi juga bersama Dinas Pendidikan (Dispendik) dan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga serta Pariwisata (DKKORP) Surabaya.
“Tentu, kami bersama Dispendik dan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga serta Pariwisata, karena materi wawasan kebangsaan dan nasionalisme ini penting bagi anak-anak dan pemuda Kota Surabaya,” ujar Maria.
Untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan nasionalisme kepada anak-anak dan pemuda, menurutnya sangat perlu, karena di era serba modern dan digitalisasi sangat berpengaruh pada mereka. Oleh sebab itu, ia menyampaikan, di tahun 2023 Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) akan mewajibkan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dimasukkan ke dalam kurikulum.
Maria mengaku, pemkot mendukung gagasan BPIP memasukkan mata pelajaran PPKn ke dalam kurikulum tahun 2023, supaya ideologi anak – anak dan pemuda Kota Surabaya ke depannya lebih baik lagi dan menerapkan nilai – nilai Pancasila dalam hidup bermasyarakat.
“Tentu kegiatan seperti ini terus berkelanjutan, selain untuk membangun wawasan kebangsaan dan nasionalisme masyarakat, sekaligus mewujudkan RPJMD visi dan misi Bapak Wali Kota Eri Cahyadi dalam membangun Kota Surabaya,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Kaur Bin OPS Sat Intelkam Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Ipda Noky Widhiantoro mengatakan, dalam kegiatan ini ia memberikan beberapa materi wawasan kebangsaan dan nasionalisme, salah satunya soal menjaga kerukunan dan kepedulian dalam bermasyarakat.
Selain itu, Noky juga menyampaikan hal yang senada dengan Kepala Bakesbangpol Maria, yang tak kalah penting yaitu keinginannya untuk memberikan materi wawasan kebangsaan dan nasionalisme ini untuk anak – anak dan pemuda di Kota Surabaya.
“Ketika kita hidup di tengah masyarakat, tentu sangat penting sekali wawasan kebangsaan dan nasionalisme ini, terutama bagi anak – anak dan pemudanya. Karena apa? Saat ini itu rasa kepedulian, saling bergotong-royong masyarakat mulai pudar, maka dari itu waktunya kita bangkitkan kembali,” kata Noky.
Mengenai kurikulum PPKn yang mulai diwajibkan kembali pada tahun 2023 mendatang, Noky menyambut baik hal itu. Menurutnya, itu wujud dari perhatian pemerintah dengan generasi penerus bangsa agar semakin baik lagi ke depannya. “Dengan kolaborasi seperti ini, antara Pemkot Surabaya dengan Polri juga bagian dari wujud kepedulian kita kepada generasi penerus bangsa dan menjadi pemimpin berikutnya,” pungkasnya. (q cox)