SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama DPD Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur kembali menggelar Surabaya Shopping Festival (SSF) 2023.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jatim, Sutandi Purnomosidi mengatakan, SSF telah diadakan hingga 16 kali kecuali saat pandemi. “Kami bersyukur PPKM telah dicabut dan hari ini hasilnya luar biasa, sungguh ini sesuatu yang luar biasa dan kembali normal,” katanya.
Dijelaskannya, industri retail mall di Indonesia sudah memastikan bahwa pertumbuhan belanja masyarakat sudah stabil. Hal tersebut sudah terlihat dari jumlah pengunjung selama Lebaran 2023 lalu. “Setelah kami survei, rata-rata pertumbuhan pengunjung mencapai 15-20 persen dibandingkan 2019,” jelasnya.
Hal tersebut membuat mereka kembal yakin untuk menggelar kembali festival belanja seperti SSF. Perhelatan festival yang bakal berjalan selama satu bulan ini tersebut diyakini bisa mendulang pendapatan bahkan lebih dari masa pra pandemi.
Dia menjelaskan, perhelatan SSF sebelum pandemi bisa meraup total transaksi sebanyak Rp 12,8 triliun. Namun, tahun ini pihaknya menargetkan bisa menoreh rekor transaksi sekitar Rp 15 triliun.
“Kalau melihat perkembangan kinerja mall beberapa bulan terakhir, kami yakin target tersebut bisa terpenuhi Tahun ini, tenant juga mengatakan bahwa ini adalah waktunya cuci gudang dan untuk pembeli ini merupakan kesempatan yang bisa digunakan,” jelasnya.
Pembukaan SSF 2023 secara resmi bersamaan dengan dimulainya “Pasar Malem Tjap Toendjoengan” (PMTT) yang berlangsung di Pakuwon City Mall dan Food Festival, Surabaya sebagai rangkaian perayaan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-730.
CEO BRI Regional Office Surabaya, Setiyarta mengatakan, daya belanja masyarakat yang sudah stabil tahun ini merupakan hasil dari upaya berbagai pihak selama masa pandemi. Pihaknya pun sudah mencegah ekonomi berhenti selama wabah Covid-19 dengan menyalurkan KUR. “Selama dua tahun pandemi, BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp 150 triliun,” paparnya.
Dengan kondisi ekonomi saat ini, pihaknya ingin fokus untuk tetap menguatkan peran UMKM dalam ekonomi. Salah satu upayanya adalah dengan mendorong literasi pengusaha kecil dalam transformasi menuju digitalisasi.
Dia mengatakan, dorongan terhadap cashless society bakal membuat pelaku UMKM lebih mudah melakukan pengoperasian. Apalagi, pengusaha tak perlu susah mencatat pemasukan dan pengeluaran. “Ini merupakan tugas wajib kami mengingat 83 persen dari portofolio kami adalah UMKM. Padahal, pemerintah hanya meminta UMKM hanya 20 persen saja,” ungkapnya.
Seperti yang dilakukan BRI pada ajang SSF dan PMTT 2023 kali ini, BRI mendukung penerapan transaksi secara cashless baik melalui QRIS maupun mesin EDC yang disiapkan di semua merchant atau tenant. Hal ini untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat sebagai konsumen maupun pelaku usaha.
Ketua Panitia Pasar Malem Tjap Toendjoengan, Lily Tanaya menambahkan, berbeda dari yang sebelumnya, kali ini PMTT hadir dengan lebih beragam dengan hadirnya sayuran hidroponik, tanaman kekinian dan peralatan hewan kesayangan.
“Terdapat berbagai rangkaian acara menarik yang telah di siapkan, seperti Pesta kembang api setiap hari Sabtu, keroncong gaul, reog komedi, dan masih banyak lagi. Lebih spesial lagi pembukaan acara hari ini dimeriahkan dengan pesta kembang api. Mengambil tema Surabaya Tanjung Perak, dekorasi PMTT kali ini hadir untuk memanjakan pengunjung agar lebih kerasan, sehingga dapat dijadikan sebagai jujukan untuk berkumpul bersama keluarga, teman dan orang terdekat,” jelasnya.
Untuk menggalakkan program pemerintah yaitu transaksi non tunai, PMTT 2021 kembali bekerja sama dengan Bank BRI. Seluruh transaksi menggunakan kartu BRImo sebagai pengganti uang tunai, tentunya memudahkan para pengunjung dalam proses pembayaran. “Dapatkan Free top up saido, undian menarik free elektronik diundi setiap minggu selama acara dengan total hadiah Rp 5 juta per minggu,” papar Lily.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun mengajak masyarakat untuk memanfaatkan momen tersebut dengan berbelanja di dua ajang yang menjadi agenda tahunan Kota Surabaya tersebut. “Surabaya Shopping Festival untuk semuanya mal yang ada di Surabaya, ada 19 mal yang ada diskon besar-besaran, karena itu monggo datang ke Surabaya untuk warga di Indonesia khususnya di Jawa Timur, silakan datang ke Surabaya, ke Pasar Malem Tjap Toendjoengan dan pesta diskon di mal yang ada di kota Surabaya,” ucapnya pada pembukaan SSF dan PMTT, di Pakuwon City Mall dan Food Festival, Surabaya, pada Senin (1/5/2023) malam.
Dalam kesempatan itu, Eri juga mengatakan bahwa festival yang kembali digelar pascapandemi Covid-19 tersebut, punya target lebih besar dari tahun sebelumnya. “Karena target yang disampaikan oleh ketua SSF tahun kemarin adalah Rp12 triliun pada 2019, sekarang setelah selesai pandemi menargetkan Rp15 triliun. Insya Allah dengan melihat antusias warga seperti ini, target akan tercapai dan ada pergerakan ekonomi di kota Surabaya,” ungkapnya.
Dia juga mengapresiasi dukungan dari kalangan pelaku usaha, baik pengelola mall, pengusaha kuliner yang tergabung di Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) maupun perbankan dalam hal ini BRI.
“Saya merasa matur nuwun sanget dan bangga, inilah Surabaya yang menunjukkan bagaimana guyub rukunnya, bagaimana gotong royongnya, selalu memberikan yang terbaik bagi kota Surabaya, tidak melihat kasta, tidak melihat suku, tidak melihat agama, tapi kekuatan kita luar biasa,” ujarnya. (q cok, tama dini)