SURABAYA (Suarapubliknews) – Pengamat komunikasi politik Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo, mengatakan bahwa debat kedua Pilkada Surabaya yang digelar di Dyandra Convention Center Surabaya, Rabu (18/11/2020) berjalan lebih hangat dari sebelumnya. Kedua pasangan calon tampil lebih lepas.
“Debat kedua berjalan lebih baik dari sebelumnya, namun pasangan no 2 (MA-Mujiaman) kurang runtut dalam menjelaskan gagasannya,” ujar Suko saat dikonfirmasi, Kamis (19/11/2020).
Suko menilai keunggulan debat kali ini ada di pasangan Eri Cahyadi-Armudji yang dinilai lebih tenang, santun serta runtut dalam menjawab pertanyaan serta menjelaskan program dan strateginya untuk Surabaya.
“Patut diapresiasi pasangan no 1 (Eri Cahyadi-Armudji) tampil lebih baik,” jelasnya.
Soal gestur tubuh, pasangan Eri Cahyadi-Armudji juga dinilai lebih tenang dan bisa menguasai panggung debat kedua Pilkada Surabaya malam ini.
Closing doa yang dilakukan pasangan Eri Cahyadi-Armudji juga menjadi sorotan Suko. Closing yang tak lazim tersebut dinilai cukup menghentak dan membuat kaget.
“Menurut saya closing itu cukup mengagetkan. Dengan closing itu, pasangan no 1 terlihat sopan dan lebih meneduhkan,” pungkasnya. (q cox)