SURABAYA (Suarapubliknews) – Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup warga. Salah satu komitmen yang diwujudkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya adalah dengan menambah jumlah titik Penerangan Jalan Umum (PJU) hingga ke wilayah perkampungan.
Penambahan PJU ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan warga. Komitmen ini juga diharapkan dapat mendongkrak perekonomian warga saat beraktivitas malam hari. Dengan komitmen tersebut, pemkot berharap Surabaya bebas dari gelap sehingga menjadi kota yang lebih aman dan nyaman untuk ditinggali seluruh warga.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menuturkan, pemasangan PJU merupakan hasil tindak lanjut usulan yang disampaikan oleh warga. Misalnya seperti realisasi di tahun 2024, merupakan hasil tindak lanjut berita acara yang ditandatangani Perangkat Daerah (PD) pemkot bersama RT/RW dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) pada tahun 2023.
“Jadi realisasi penambahan PJU pada tahun 2024 ini berdasarkan usulan-usulan yang disampaikan oleh warga. Usulan itu sebelumnya tertuang dalam berita acara yang ditandatangani bersama pada tahun 2023,” kata Wali Kota Eri beberapa waktu lalu.
Nah, untuk memastikan seluruh usulan PJU tahun 2023 sudah terpasang, pada bulan Maret 2024, Wali Kota Eri juga sempat melakukan pengecekan langsung ke beberapa wilayah perkampungan. Hal ini untuk memastikan seluruh usulan dari warga yang ditandatangani bersama di berita acara tahun 2023, sudah terealisasi seluruhnya.
“Jadi saya harus berinteraksi dengan semua RW untuk memastikan bahwa semua PJU sudah terpasang. Karena wilayah manapun di Surabaya, semua RT/RW sudah melakukan tanda tangan dalam berita acara,” ujarnya.
Selama 3,5 tahun terakhir, jumlah PJU di Kota Surabaya mengalami peningkatan signifikan mencapai total 113.426 titik. Dengan rincian, 93.252 titik tahun 2021, meningkat menjadi 96.252 titik pada tahun 2022. Kemudian di tahun 2023, PJU di Kota Surabaya bertambah menjadi total 105.846 titik. Sementara pada 2024 hingga awal bulan Maret, ada penambahan 7.580 titik PJU baru di Kota Surabaya.
Pemkot Surabaya telah merencanakan pemasangan 8.185 titik PJU baru hingga akhir tahun 2024. Artinya, dari jumlah 7.580 titik PJU yang sudah terealisasi, masih ada sekitar 605 titik yang akan dipasang pada tahun 2024 dengan jumlah kemungkinan masih bisa terus bertambah.
Di waktu terpisah, Kepala Bidang Prasarana Transportasi Dishub Kota Surabaya, Agung Karyadi menjelaskan mekanisme penambahan titik PJU atau penerangan jalan umum. Ia mengatakan jika penambahan PJU dilakukan berdasarkan usulan dari warga yang menginginkan adanya peningkatan penerangan di jalan-jalan lingkungan atau kampung.
“Dari pengajuan warga kemudian kita lakukan survei lokasi untuk kita ukur jarak dan panjang jalan sekaligus akan kita tentukan penempatan PJU-nya sesuai dari hasil cek lokasi,” kata Agung.
Akan tetapi, Agung menyebut jika Dinas Perhubungan juga memiliki kriteria tertentu dalam menentukan area prioritas untuk pemasangan PJU. Kriteria ini untuk memastikan area yang paling membutuhkan penerangan mendapat perhatian terlebih dahulu. “Jadi pemasangan PJU itu juga prioritaskan di jalan gelap dan jalan-jalan protokol yang penerangannya mulai menurun,” jelas Agung.
Meski demikian, Agung mengakui jika penambahan PJU untuk menerangi Surabaya tidak lepas dari tantangan. Sebab, sekian ratus ribu PJU yang telah terpasang dalam 3,5 tahun terakhir, tentu membutuhkan pemeliharaan. “Tantangan terbesarnya adalah pemeliharaan PJU nya sendiri dengan jumlah PJU sekian ratus ribu untuk melakukan perbaikan apabila ada kerusakan,” ungkap Agung.
Nah, untuk memastikan semua PJU yang tersebar di seluruh wilayah Surabaya berfungsi dengan baik, Agung menyatakan, jika pihaknya telah mengimplementasikan sistem monitoring melalui Command Center 112. “Dari situ bisa diketahui PJU tersebut padam atau ada kerusakan – kerusakan bisa dimonitoring,” sebut Agung.
Tidak hanya itu, Pemkot Surabaya juga memiliki rencana jangka panjang untuk menjaga keberlanjutan program penerangan jalan tersebut. Salah satunya adalah melakukan perbaikan jaringan lama dan peremajaan lampu-lampu yang secara fungsi sudah menurun.
Menurut Agung, teknologi baru energi terbarukan juga tak luput menjadi fokus utama pemkot untuk masa depan penerangan jalan di Kota Surabaya. “Dan tetap akan kita kembangkan untuk teknologi PJU smart biar lebih mudah kita untuk pemeliharaannya,” terang Agung.
Penambahan PJU yang getol dilakukan di masa kepemimpinan Wali Kota Eri Cahyadi, mendapat berbagai respons positif dari masyarakat Surabaya. Mereka menilai jika penambahan PJU semakin meningkatkan rasa aman dan nyaman warga saat beraktivitas pada malam hari.
Salah satunya disampaikan oleh Ketua RW 12, Kelurahan Ngagelrejo, Kecamatan Wonokromo Surabaya, Totok Suprayitno. Ia mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Eri beserta jajaran Pemkot Surabaya karena seluruh RT di wilayahnya sudah terpasang PJU 100 persen.
“Kami merasa bersyukur atas perhatian bapak wali kota terhadap Kelurahan Ngagelrejo, saya pikir sangat bisa dirasakan seluruh masyarakat. Sehingga pembangunan yang selama ini menjadi dambaan dan kebutuhan masyarakat, dengan begitu cepat dan mudah semuanya bisa terealisasi dengan baik,” kata Totok.
Hal yang sama juga diutarakan Ketua RW 8 Karang Rejo, Kelurahan Wonokromo, Kecamatan Wonokromo, Muhammad Kautsar. Ia menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Eri beserta jajarannya atas pemasangan 50 titik PJU yang telah terealisasi di wilayahnya.
“Dengan adanya program-program Pemkot Surabaya yang telah terlaksana khususnya di RW 8, kami atas nama warga menyampaikan terima kasih kepada Bapak Wali Kota Eri karena program tersebut sangat bermanfaat bagi warga,” pungkas Kautsar. (q cox, ADV)