Peristiwa

Surabaya Jadi Panggung Seni Nasional di ARTSUBS 2025

52
×

Surabaya Jadi Panggung Seni Nasional di ARTSUBS 2025

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Surabaya tidak lagi hanya dikenal sebagai kota dagang dan industri. Kota ini kini bersolek menjadi panggung kesenian berskala nasional, bahkan internasional. Salah satu buktinya adalah digelarnya ARTSUBS 2025, pameran seni rupa kontemporer akbar yang mengusung tema “Material Ways” atau Jalan Ragam Materi, dan berlangsung mulai 2 Agustus hingga 7 September 2025 di Balai Pemuda Surabaya.

Diselenggarakan untuk kedua kalinya, ARTSUBS hadir dengan format unik yang memadukan dinamika artists fair dan kedalaman narasi khas biennale. Tahun ini, lebih dari 120 seniman lintas generasi, dari yang muda hingga nama-nama besar berskala internasional, menampilkan karya-karya yang menggugah dan reflektif terhadap zaman.

Direktur Utama ARTSUBS 2025, Rambat mengatakan tak dapat disangkal, Surabaya kini tengah menjadi etalase utama seni rupa di Jawa Timur. Di tengah geliat industrinya yang terus tumbuh, masyarakat Surabaya menunjukkan minat yang tinggi terhadap seni. “Surabaya sangat potensial. Masyarakatnya ingin tahu, ingin merasakan seni di kotanya sendiri. Mereka siap menjadi kolektor,” ujarnya saat konferesni pers di Kokoon Hotel Surabaya.

Jika tahun lalu target pengunjung hanya 10.000 namun tembus hingga 37.000 orang, tahun ini panitia menargetkan 50.000 hingga 60.000 pengunjung. Optimisme ini juga didukung atmosfer baru yang berhasil diciptakan: Balai Pemuda Surabaya kini bukan hanya ruang publik, tetapi telah disulap menjadi galeri seni bergengsi.

Tema Material Ways tidak sekadar menampilkan ragam medium, tetapi juga menjadi refleksi atas hubungan manusia, materi, dan dunia pasca-industri. Menurut kurator dan direktur artistik Nirwan Dewanto, material dalam seni kini tidak lagi sekadar alat estetika, tapi juga narasi sosial dan politik. “Plastik, kaca, limbah industri, video, bahkan AI, semuanya menjadi bahasa artistik yang menyampaikan kegelisahan dan refleksi zaman,” ujarnya.

Rekan kurator sekaligus direktur artistik, Asmudjo J. Irianto menambahkan bahwa seni rupa Indonesia sejak 1970-an telah keluar dari batas lukisan dan patung. Kini seni telah mencair, melebur dengan budaya populer, dan justru menemukan energi baru untuk terus bereksperimen. “Material Ways adalah sikap. Ia menjawab dunia yang banjir materi dengan ekspresi yang jujur dan berani,” katanya.

ARTSUBS 2025 menghadirkan banyak karya dengan media non-tradisional dan interaktif. Penggunaan teknologi seperti augmented reality, media digital, dan video art membuka dialog antara dunia virtual dan nyata.

Namun di sisi lain, muncul juga kerinduan terhadap yang tangible yang nyata dan buatan tangan. “Sentuhan manusia membawa ketidaksempurnaan dan emosi yang tidak bisa digantikan oleh algoritma,” ungkap Nirwan.

Dalam dunia yang makin otomatis, ketulusan dan keaslian menjadi nilai yang semakin langka, namun justru dicari dalam karya seni. ARTSUBS bukan hanya soal pameran visual. Ini juga sebuah sikap. “Seniman tidak butuh belas kasihan. Mereka butuh kepercayaan dan ruang,” lanjutnya.

Seni rupa kontemporer, dengan segala bentuk dan kebaruan medianya, hadir bukan untuk dinilai murah atau diberi empati kosong, melainkan untuk dihargai sebagai hasil dari pergulatan rasa dan gagasan.

Tahun ini, karya-karya yang dipamerkan dijual dalam rentang harga yang luas, mulai dari satu juta hingga tiga miliar rupiah. Tahun lalu, sebanyak 127 karya berhasil terjual, menunjukkan bahwa pasar seni di Surabaya memang berkembang, tidak hanya dari sisi minat, tapi juga dari daya beli.

Surabaya kini tidak hanya menjadi kota perdagangan dan manufaktur, tapi juga kota seni. ARTSUBS 2025 membuktikan bahwa seni rupa tidak lagi eksklusif untuk segelintir elit. Ia menjadi perayaan kolektif, sekaligus ruang edukatif yang memperluas pemahaman publik tentang seni kontemporer. “Kami percaya, ini baru permulaan. Surabaya bergerak. Dari kota dagang, menjadi kota budaya,” pungkas Rambat.

Tiket masuk ARTSUBS 2025 dibanderol Rp100.000 untuk umum, dan Rp50.000 untuk pelajar. Bagi pencinta seni, kolektor, maupun masyarakat umum yang ingin mengalami seni secara lebih mendalam ARTSUBS 2025 adalah ruang yang tak boleh dilewatkan. (q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *