SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Otoritas Jasa Keuangan Bidang Pengawasan Sektor Pasar Modal akan menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2018. Kota Surabaya menjadi kota pertama diselenggarakannya program SEPMT di tahun 2018 karena merupakan kota industri dan perdagangan terbesar kedua setelah Jakarta.
Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal OJK A1, Aditya Jayantara mengatakan, kegiatan ini sebenarnya telah diselenggarakan sejak 2015 – 2017 di berbagai kota di Indonesia dan merupakan hasil kerjasama antara OJK dengan Bursa Efek Indonesia (BES) dan stakeholder.
“Tujuan sosialisasi dan edukasi pasar modal adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya di daerah Surabaya atas informasi aktual perkembangan pasar modalnya. Selain itu, memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam berinvestasi yang cerdas dan aman. Kemudian sebagai bentuk ajakan persuasif kepada masyarakat untuk dapat menjadi investor di pasar modal dan sebagai wujud konkret dari bagian (recycle) penguatan OJK,” katanya
Berdasarkan survei indeks literasi keuangan pada 2016, indeks pasar modal nasional sekitar 4,4 persen meningkat dari sebelumnya Tahun 2013 sebesar 3,79 persen. Artinya, dari Tahun 2013-2016 mengalami peningkatan sebesar 0,61 persen.
Sedangkan untuk indeks inklusi nasional pada 2016 juga mengalami peningkatan dari 0,11 persen pada 2013 menjadi 1,25 persen di tahun 2016 atau meningkat 1,14 persen. sehingga diharapkan melalui kegiatan ini dapat lebih meningkat pemahaman masyarakat terhadap pasar modal khususnya di Kota Pahlawan Surabaya.
“Target peserta dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah para pelaku bisnis wartawan, dosen/pengajar dan pelajar/mahasiswa didaerah para pejabat/pegawai kantor OJK. Sosialisasi digelar hasil kerja sama antara OJK dengan BEI dan Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI),” tutupnya. (q cox, Tama Dinie)