SURABAYA (Suarapubliknews) – Komisi B DPRD Surabaya memberikan apresisasi terhadap Perusahaan daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang kini telah melakukan uji coba ‘Surabaya Night Zoo’.
Menurut John Thamrun anggota komisi B DPRD Surabaya dari Fraksi PDI Perjuangan, inovasi Night Zoo ini dinilai sebagai upaya jajaran direksi KBS untuk meningkatkan kinerja yang ada.
“Apa yang menjadi ide dari beliau (Dirut) juga merupakan salah satu upaya untuk bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) kota Surabaya. Yang lebih penting ini bisa menjadi wahana wisata baru di kota Surabaya,” ujarnya. Senin (22/5/2023)
Selian itu, Surabaya Night Zoo ini juga memberikan ruang bagi warga kota Surabaya untuk bertamasya di kota Surabaya. “Terutama bagi anak anak remaja untuk mendapatkan wawasan pendidikan tentang alam,” kata John Thamrun
Dampak positipnya, lanjut John, bisa mengurangi kenakalan anak anak remaja di kota Surabaya.
“Pemerintah kota (Pemkot) juga masih memperhatikan lingkungan hidup yang ada di Kota Surabaya. Di Surabaya tidak hanya berbicara tentang gedung gedung tinggi saja. Tapi juga memperhatikan tentang wahana wisata yang bersentuhan dengan alam,” kata John Thamrun.
Hal senada juga disampaikan Dr Zuhrotul Mar’ah anggota Komisi B DPRD Surabaya, yang mengatakan jika Surabaya Night Zoo menjadi salah satu pengembangan wisata dari Kebun Binatang Surabaya yang biasanya dibuka pagi hingga sore hari.
“Saya sangat mengapresiasi dan ini bagus (Surabaya Night Zoo). Lha ini sesuatu yang ditawarkan oleh KBS yaitu Surabaya Night Zoo. Ini digunakan untuk melihat satwa satwa yang aktif di malam hari seperti burung kakak tua yang terlihat semakin bagus,” kata Dr Zuhrotul Mar’ah yang kemarin turut hadir di acara pembukaan bersama Wali Kota Eri.
Meski demikian, ia memberikan beberapa catatan antara lain terkait keamanan di kawasan di jalan Setail.
“Itu benar benar harus di jaga keamanannya. Selain itu, pengunjung yang masuk terbagi dalam kelompok harus ada pendamping yang bisa mengcover. Pendamping ini harus bisa mengcover sejumlah pengunjung itu,” ujar Zuhrotul Mar’ah
Menurutnya, pengunjung yang terbagi dalam kelompok antara 10 sampai 15 orang ini dipandu oleh 2 orang dari KBS
“1 orang bertugas menceritakan tentang satwa satwa malam dan 1 orang lainnya bertugas jag di belakang. Hal itu untuk mengantisipasi supaya pengunjung tidak terpisah dari kelompok atau rombongannya. Dan juga untuk mengantisipasi hal hal yang tidak kita inginkan bersama dalam tanda kutip ya,” imbuh Zuhrotul Mar’ah
Menurut politisi yang memiliki latar belakang dokter ini, karena Surabaya Night Zoo berada di lokasi KBS ini, penerangannya memang sengaja di desain sedikit remang remang.
“Itu supaya tidak menganggu satwa satwa lainnya pada saat tidur. Untuk dokumentasi suport foto di lokasi ini hasilnya dirasa kurang bagus dan kurang terang juga. Itu harus ada penerangan sedikit di salah satu tempat yang dituju, asal tidak menganggu satwa satwa lainnya,” pungkasnya. (q cox, Irw)