SURABAYA (Suarapubliknews.net) – HM Syaifi Liaison Officer (LO) Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPC PKB Surabaya, kembali menanggapi pemberitaan soal pernyataan Masduki Toha anggota Fraksi PKB DPRD Surabaya yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua DPRD Surabaya.
Dia balik bertanya, sebenarnya siapa yang memulai polemik? karena selama ini seluruh pengurus DPC PKB Surabaya yang masa kerjanya telah habis sejak tanggal 21 Maret 2018 lalu, masih konsisten menjaga kondusifitas partai hingga saat ini.
Tidak hanya itu, Syaifi juga mempertanyakan pernyataan Masduki Toha, bahwa sesuai aturan organisasi partai, anggota Fraksi wajib merujuk kepada kepengurusan DPC. Pasalnya selama ini dinilai tidak pernah dilakukan.
“Kalau bukan ke DPC, dari kemarin-kemarin merujuk kemana. Kalau niatnya merujuk, mestinya sejak awal dong, jangan saat SK habis baru ngomong itu, itu yang dimaksud paham organisasi. Kalau tidak pernah merujuk, mereka itu anggota dewan Surabaya atau daerah lain,” tuturnya. Rabu (9/5/2018)
Sementara menurut H Syamsul Arifin mantan Ketua DPC PKB Surabaya, klaim Masduki Toha telah menggerakkan kader untuk menjadi suporter pasangan calon Gus Ipul-Puti di acara debat publik kedua Pilgub Jatim 2018 justru memancing persoalan baru.
“Kalau hanya datang ke acara debat, jangan klaim menggerakkan kader lah. Kalau hanya sekali launching jangan bilang menggerakan,” ucapnya.
Jangan memancing yang enggak-enggak lah, lanjut Syamsul, kalau bicara soal masa depan partai, ya mestinya ayo duduk bareng dibicarakan bersama, jangan usik situasi yang kondusif ini, kami sudah lima tahun menjaga itu.
“Kalau pak Masduki kan baru kemarin bicara soal itu, Mau mikir partai bagaimana? Selama jadi dewan periode sekarang ini, berapa kali ikut rapat di DPC? Begitu itu yang mikir partai.” tandasnya.
Terkait pernyataan Masduki Toha bahwa fraksi akan merujuk ke kepengurusan DPC yang sah dan berlaku, Syamsul dengan tegas mengatakan bahwa pernyatan itu hanya “lip service” belaka. Karena faktanya tidak pernah dilakukan selama periode kepemimpinannya.
“Dalam periode ini kemana selama ini, mana tanggung jawabnya kepada DPC, mestinya dia dan mereka anggota fraksi itu laporan kepada kami atas semua kegiatannya kepada masyarakat, termasuk pak Masduki yang duduk sebagai unsur pimpinan dewan,” tambahnya.
Namun cak Syam-sapaan akrab Syamsu Arifin- juga mengaku, jika sebenarnya tidak pernah ada persoalan apapun dengan seluruh anggota fraksi di DPRD Surabaya.
“Sebenarnya kami dan seluruh pengurus yang lalu itu tidak ada persoalan, kami hanya bicara soal komitmen kita semua kepada partai, apa sumbangsihnya kepada partai, bukan secara personal tetapi secara lembaga,” pintanya.
Oleh karenanya, Cak Syam memohon kepada DPW dan DPP untuk segera menerbitkan SK difinitif untuk Kota Surabaya, namun dengan catatan tidak akan memunculkan persoalan di depan hari.
“Sepanjang tidak bertentangan dengan aturan internal partai maka siapapun yang dipecaya wajib didukung oleh semua pihak, setelahnya saya berharap tidak ada lagi klaim-klaiman dukungan lagi, karena semua juga bisa soal itu, termasuk saya yang telah didukung 24 PAC dengan bukti kongkrit,” terangnya.
Diakhir paparannya, Cak Syam menyampaikan bahwa dalam waktu dekat DPC PKB Surabaya akan melaksanakan launching “Posko Cinta” yakni “Cak Imin untuk Tanah Air”, yang tujuannya memberikan dukungan kepada Muaimain Iskandar (Cak Imin) maju dalam putaran Pilpres 2019. (q cox)