SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menegaskan komitmennya sebagai barometer inovasi nasional. Hal dibuktikan dengan lahirnya 1.214 inovasi sepanjang tahun 2025. Bahkan, dalam acara Puncak Penganugerahan dan Pameran Inovasi Suroboyo (Inovboyo) 2025 di Balai Pemuda, Rabu (17/12/2025), Surabaya secara resmi memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai “Kota dengan Inovasi Terbanyak dalam Satu Tahun”.
Prestasi ini melengkapi pencapaian sebelumnya pada 10 Desember lalu, di mana Surabaya mempertahankan predikat Kota Terinovatif peringkat pertama se-Indonesia dalam ajang Innovative Government Award (IGA) 2025 oleh Kemendagri.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa ribuan inovasi tersebut adalah manifestasi dari semangat gotong royong warga. Menurutnya, inovasi ini bukan sekadar angka atau ajang pamer teknologi, melainkan alat untuk mempermudah hidup rakyat.
“Alhamdulillah, rekor MURI ini adalah bonus dari kerja keras seluruh elemen kota. Inovasi ini hadir bukan untuk gaya-gayaan, tapi untuk memangkas birokrasi, mempercepat pelayanan kesehatan, dan menggerakkan ekonomi umat. Berhenti berinovasi berarti berhenti melayani,” tegas Wali Kota Eri, (Rabu, 31/12/2025)
Pada tahun 2025, Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan bahwa tema yang diusung dalam menciptakan sebuah gagasan adalah “Inovasi untuk Peningkatan Kualitas Infrastruktur dan Mitigasi Bencana”. Tujuannya adalah untuk mempermudah masyarakat, serta memberikan solusi ditengah kondisi cuaca yang tidak menentu.
“Inovasi harus memangkas birokrasi dan mensejahterakan warga. Karena, tantangan sesungguhnya adalah implementasi untuk mengatasi banjir dan meningkatkan pendapatan UMKM,” tegas Wali Kota Eri Cahyadi.
Salah satu inovasi Kota Pahlawan yang berdampak nyata dalam membantu mitigasi bencana adalah waste management. Bahkan, 10 unit inovasi tersebut yang merupakan karya anak muda Kota Surabaya telah dikirim ke Aceh untuk membantu penanganan bencana di sana.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappendalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, merinci bahwa dari total 1.214 inovasi tersebut, sebanyak 355 Inovasi berasal dari Perangkat Daerah (PD) dan 859 Inovasi lahir dari partisipasi masyarakat, perguruan tinggi, hingga tingkat RT/RW.
“Inovasi-inovasi yang ada ini, juga banyak lahir dan dikembangkan oleh siswa SD hingga SMA di Kota Surabaya,” kata Irvan.
Untuk menjaga keberlanjutan karya tersebut, Pemkot Surabaya menerapkan konsep strategic matchmaking. Skema ini menghubungkan inovator dengan sektor swasta melalui program CSR agar inovasi dapat diproduksi secara massal dan memberikan nilai ekonomi bagi penciptanya.
“Hal ini sebagai bentuk konsistensi Pemkot Surabaya membangun peradaban kota yang berbasis riset, teknologi dan solusi nyata,” kata Irvan.
Irvan menjelaskan bahwa lonjakan jumlah inovasi tahun ini sangat signifikan berkat antusiasme peserta Inovboyo 2025. Menurutnya, tahun ini menjadi etalase solusi perkotaan yang sangat komprehensif.
“Dari 1.214 inovasi, kita memiliki variasi mulai dari aplikasi layanan digital berbasis Artificial Intelligence (AI), alat teknologi tepat guna untuk mitigasi bencana, hingga inovasi sosial yang dikembangkan oleh Kampung-Kampung Kreatif di Surabaya,” ujar Irvan.
Inovasi-inovasi tersebut telah melalui proses kurasi ketat dan sebagian besar telah direplikasi untuk menyelesaikan masalah riildi lapangan, seperti penanganan stunting dan kemudahan perizinan usaha bagi UMKM.
Irvan memaparkan, terdapat beberapa kategori dalam inovasi yang dikembangkan pada tahun ini, antara lain Agrobis dan Energi Baru Terbarukan, sosial dan Kependudukan, Teknologi Berbasis Website/Mobile App, Perangkat Daerah (PD), dan Inovboyo Young Heroes.
Capaian Kota Surabaya dalam melahirkan berbagai inovasi juga mendapatkan apresiasi dari Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri, Yusharto Huntoyungo. Menurutnya, inovasi Surabaya sangat kontekstual dengan kondisi Indonesia saat ini.
“Surabaya bukan hanya melakukan penanggulangan, tapi sudah ke tahap preventif atau pencegahan,” ungkapnya.
Apresiasi atas inovasi Kota Suraabya, juga disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni. Ia menyatakan apresiasi dan dukungan penuh terhadap berbagai inovasi yang diluncurkan oleh Pemkot Surabaya, terutama yang berfokus pada peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat. “Tentunya ke depan kami mendorong inovasi-inovasi yang sudah tercipta dapat dikembangkan secara maksimal dan melibatkan banyak mahasiswa di Surabaya,” pungkasnya. (q cox, tama dini)












