SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Dalam upayanya menekan angka kemiskinan, bakal calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa akan mengembangkan program pemberdayaan masyarakat, melalui warung elektronik gotong royong,
Khofifah menyebutkan, konsep warung elektronik gotong royong adalah bagaimana program tersebut membuatkan ‘empang’ atau lapangan pekerjaan bagi masyarakat di wilayah pedesaan.
“Itu artinya bahwa di desa-desa yang bisa mendekatkan layanan kepada masyarakat, sebetulnya sudah bisa dibuatkan ‘empang’,” jelasnya, Rabu (7/2/2018).
Dengan program tersebut, masyarakat akan mendapatkan penghasilan sendiri. Jika selama ini program yang ada adalah memberikan ‘ikan’, tetapi program ini membuatkan ‘empang’ bagi masyarakat.
“Bagaimana kita tidak memberi ikan, Kalau PKH kan memberi ikan, kalau Rastra memberi ikan, tapi sudah harus ada pemberdayaan lewat elektronik warung gotong royong itu,” tambahnya.
Untuk mewujudkan program tersebut, Khofifah mengatakan dibutuhkan sinergitas antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan Mitra BUMDES. Khofifah mengibaratkan, masyarakat tidak hanya diberikan kail, tetapi bisa mendapatkan ikan sendiri dari empang tersebut.
“Empang itu sangat memungkinkan untuk bisa dilakukan, ketika kita membangun sinergitas antara BUMDES, Mitra BUMDES dan elektronik warung gotong royong, yang ditop up oleh pemerintah tiap bulan Rp110.000 per keluarga penerima manfaat,” jelasnya.
Kenapa warung elektronik gotong royong tersebut akan diterapkan di wilayah pedesaan, karena dari catatan mantan Menteri Sosial ini, angka kemiakinan tertinggi masih ada di wilayah pedesaan. (q cox)