SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Industri kecantikan terus mengalami transformasi berkat kemajuan teknologi medis. Facena Beauty Clinic, salah satu klinik estetika terkemuka, kembali mencuri perhatian dengan meluncurkan terapi terbaru berbasis Exosome, yang dikenal sebagai Phoenix Cells Therapy. Terapi ini menggunakan produk inovatif bernama Revivsome, hasil kolaborasi dengan PT Supio Cosmetics Indonesia (SCI), untuk menghadirkan solusi perawatan kulit yang lebih aman, efektif, dan terjangkau.
Revolusi Exosome dalam Dunia Kecantikan
Exosome, vesikel kecil yang membawa molekul bioaktif seperti protein, RNA, dan lipid, telah menjadi alternatif populer dibandingkan terapi Stem Cell. Exosome berfungsi sebagai pembawa sinyal regeneratif tanpa perlu menggunakan sel hidup, sehingga mengurangi risiko efek samping, termasuk potensi tumor.
Revivsome, yang menjadi inti dari terapi Phoenix, mengandung sekitar 50 miliar Exosome per produk, jumlah tertinggi di kelasnya, berdasarkan uji spectrophotometry. Kandungan ini memungkinkan regenerasi jaringan kulit secara optimal, baik untuk mengatasi jerawat, bekas luka, stretch mark, kerutan, hingga pori-pori besar.
Pendiri Facena Beauty Clinic, dr. Daniel Widiyanto, Sp.And, mengatakan metode Perawatan Non-Invasif dan Efisien
Prosedur terapi Phoenix mengombinasikan pengolesan Revivsome dengan perawatan medis lainnya yang dilakukan oleh dokter ahli. “Dengan Revivsome, terapi Phoenix memungkinkan pemulihan jaringan kulit secara kompleks melalui proses yang aman, stabil, dan efektif,” ujarnya.
Proses aplikasinya sederhana namun harus dilakukan oleh tenaga medis untuk mencegah infeksi atau kesalahan dosis. Dibandingkan metode Stem Cell dan Secretome yang cenderung mahal, terapi Phoenix lebih ekonomis, membuatnya dapat diakses lebih luas oleh masyarakat.
Komisaris PT SCI, Jennifer Nathalie menambahkan dukungan Riset dan Regulasi PT SCI sebagai satu-satunya distributor resmi Revivsome di Indonesia berkomitmen untuk terus berinovasi. “Lewat Revivsome, kami berharap memberikan akses Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) kepada masyarakat Indonesia, agar tidak ketinggalan zaman,” katanya.
Dukungan pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan juga menjadi pendorong pengembangan teknologi kesehatan. BPOM turut aktif memastikan produk seperti Revivsome memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
Masa Depan Kecantikan Regeneratif
Dengan potensi pasar ATMP yang diperkirakan tumbuh dari USD 9,37 miliar pada 2022 menjadi USD 22,48 miliar pada 2027, terapi Phoenix menjadi salah satu inovasi yang menjanjikan. Facena Beauty Clinic optimis dapat memberikan solusi kecantikan yang tak hanya efektif, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat. (q cox, tama dini)