SURABAYA (Suarapubliknews) – Setelah melakukan penataan internal selama dua pekan, Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) siap mengoperasikan pelayanan kesehatan dengan standar normal baru (New Normal).
Menurut Rektor UNAIR Prof. Nasih, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan layanan yang semakin baik bagi pasien Covid-19.
“Sebagai upaya untuk mendukung program pemerintah perihal normal baru, UNAIR telah bersiap melakukan hal itu. Di lingkungan UNAIR, penerapan normal baru terlebih dahulu akan dilakukan di RSUA,” terangnya. Senin (8/6/2020)
Pasalnya, kata Prof. Nasih, hal yang paling mendesak dan memang segera diperlukan adalah normal baru di lingkungan RSUA. Hal ini, bisa menjadi pijakan agar ke depan penerapan normal baru bisa diikuti dan dilaksanakan dengan baik di seluruh lingkungan UNAIR.
“Penerapan normal baru di RSUA bisa dimulai dengan memberikan layanan terpisah antara pasien umum non Covid-19 dan pasein Covid-19, dan untuk penanganan pasien Covid-19, per 8 Juni 2020 secara resmi dan penuh dilakukan di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) yang terletak di sebelah timur RSUA,” tandasnya.
Menuru dia, hal itu juga didukung dengan akses dan parkir yang terpisah antara pasien umum di RSUA dan pasien Covid-19 di RSKI.
Tidak hanya itu, untuk optimalisasi layanan pasien Covid-19 di RSKI beberapa fasilitas juga telah disiapkan dengan baik seperti 145 tempat tidur. Dengan 38 diantara merupakan ICU dan 107 yang lain adalah HCU.
RSKI juga mempunyai 117 tempat tidur yang dilengkapi dengan tekanan negatif dan bahkan untuk IGD yang menangani covid juga dilakukan secara terpisah yakni di sisi timur gedung RSKI. Jadi pasien bisa diterima disana dan langsung bisa ditangani untuk tahapan layanan selanjutnya.
Disamping itu, lanjut Prof. Nasih, penanganan Covid-19 di RSKI melibatkan 45 dokter spesialis dan ditambah dengan 250 perawat termasuk di dalamnya ada relawan.
Belum lagi, untuk penanganan Covid-19 di RSKI juga dilengkapi dengan robot yang membantu dokter dan cctv yang bisa berputar 360 derajat. Sehingga dokter dan tenaga kesehatan yang lain tidak sering bertemu dengan pasien.
“Hal itu, untuk menekan potensi penularan Covid-19 dari pasien ke dokter dan tenaga kesehatan yang lain,” tuturnya.
Selain itu, Prof. Nasih mengatakan jika pihaknya juga menyiapkan kamar jenazah pasein Covid-19 yang terpisah dengan kamar jenazah umum di RSUA. Kamar jenazah di RSKI termasuk yang paling modern dan dilengkapi dengan alat-alat canggih serta aman.
“Sekali lagi, hal ini merupakan upaya kami melakukan normal baru dengan memisahkan pelayanan pasein umum di RSUA dengan pelayanan Covid-19 di RSKI,” tegasnya.
Dengan ini semua, lanjut Prof. Nasih, pihaknya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kota Surabaya, CT Crops, pihak Kementerian Pendidikan, dan para donatur yang telah mendukung sepenuhnya upaya pelayanan baru ini. (q cox)