SURABAYA (Suarapubliknews) – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpesan kepada seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, agar terus berkomitmen dalam setiap menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan. Sebab, jabatan adalah amanah yang telah diberikan tuhan dan rakyat, sehingga harus dipertanggungjawabkan.
“Kalau kita mau menyelesaikan masalah sesuai tanggung jawab kita yang diberikan amanah oleh Tuhan dan rakyat kepada kita, maka kita tidak perlu saling menyalahkan atau menjelek-jelekan atau apa pun,” kata Wali Kota Risma saat menerima kunjungan kerja Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang, di rumah dinas Jalan Sedap Malam, Senin (02/03/2020).
Menurutnya, pada saat seseorang mendapat amanah, maka ia harus siap menanggung beban dan menerima masalah untuk diselesaikan dengan penuh rasa tanggung jawab.
“Nah, beban itulah yang harus diselesaikan. Kan kita nggak bisa waktu kita mundurkan atau waktu kita majukan nggak bisa, ya sudah itu selesaikan,” jelasnya.
Presiden UCLG Aspac ini optimistis, jika seorang pejabat mau berusaha, maka setiap masalah bisa terselesaikan dengan baik. Misalnya saja, dalam masalah perbaikan jalan, jika yang menjadi masalah sepanjang dua meter, maka setengah meter dulu diselesaikan tidak menjadi masalah. Akan tetapi, pejabat itu juga harus berkomitmen untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Tapi bahwa kita harus menyelesaikan masalah sesuai dengan amanah, beban, tanggung jawab yang dibebankan kepada kita. Baik oleh rakyat atau melalui saya sebagai wali kota yang melantik kepala dinas,” tegasnya.
Apalagi, Wali Kota Risma menyebut, dalam lingkup perkotaan, pasti ada berbagai masalah yang timbul. Dalam contoh lain, terkait banjir, maka sebaiknya akar permasalahan banjir itu dicari dahulu. Sehingga kemudian bisa dicari solusi untuk mengatasinya. Bukan berarti timbulnya masalah itu kemudian menyalahkan orang lain atau siapa pun.
“Kita kan tidak bisa membiarkan air kemana-mana. Apalagi sampai masyarakat kita menderita, karena itu kita harus menyelesaikannya. Kalau bisa ditampung di waduk, maka waduknya disiapkan didalamkan, sungainya sudah dangkal harus dikeruk,” paparnya.
Selain menyiapkan waduk dan melakukan pengerukan, Wali Kota Risma juga menyontohkan, bahwa permasalahan banjir juga bisa diatasi dengan cara-cara lain. Seperti, melakukan penanaman pohon dan membuat sumur-sumur resapan. Namun demikian, permasalahan yang timbul juga harus melihat kondisi wilayah masing-masing.
“Kemudian aspal di kampung-kampung yang dulu pengerasan, kita ganti paving semua dan beberapa tempat sengaja kita ganti paving supaya air bisa meresap ke tanah. Jadi nggak bisa kita ya sudah secara alami (air surut) nggak bisa, karena kondisinya memang berbeda,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mi, mengapresiasi cara pengelolaan kota yang dilakukan Pemkot Surabaya. Apalagi, sejak dipimpin Wali Kota Risma, Surabaya menjelma menjadi kota yang berkembang dengan pesat.
Untuk itu, ia bersama jajarannya ingin menimba ilmu ke Pemkot Surabaya. Salah satunya adalah terkait penataan kota dan cara mengatasi banjir.
“Ini adalah hal-hal yang harus kita belajar untuk bisa kita terapkan di Kota Singkawang. Sehingga kota kita bisa menjadi kota yang bersih, kota yang indah, kota yang disenangi semua warga,” kata dia. (q cox)