Politik

Terkait Penyusunan Alat Kelengkapan Dewan, Muncul Signal Gerindra Dukung PDIP di DPRD Surabaya

64
×

Terkait Penyusunan Alat Kelengkapan Dewan, Muncul Signal Gerindra Dukung PDIP di DPRD Surabaya

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Mencairnya suasana politik nasional antara Partai Gerindra dengan PDIP di tingkat pusat, besar kemungkinan akan merambah ke lingkup DPRD Surabaya untuk periode 2009-2024, utamanya terkait wacana koalisi untuk penyusunan alat kelengkapan dewan.

Endi Suhadi politisi Partai Gerindra Surabaya yang saat ini sebagai anggota Komisi C DPRD dan kembali terpilih di Pileg 2019 lalu, mengatakan bahwa situasi politik saat ini sudah jauh berubah, apalagi Prabowo Subianto selaku Ketum telah bertemu dengan para elit PDIP.

“Kemungkinannya malah kami bisa berkoalisi dengan PDIP, karena ditingkat atas sudah selesai dan bisa menyatu,” ucap Endi Suhadi saat ditanya media ini soal koalisi partai terkait penyusunan alat kelengkapan di DPRD Surabaya mendatang.

Sebelumnya, Surochim Abdul Salam peneliti senior SSC sekaligus dekan FISIB Universitas Trunojoyo Madura (UTM) mengatakan, kendati PDIP memegang mayoritas kursi 15 di DPRD Surabaya, bukan berarti tantangannya ringan dalam dinamika kekinian politiknya.

“Faksi faksi yang ada di PDIP Kota Surabaya masih dalam proses menyatukan kembali pasca penugasan Adi Sutarwijono sebagai Ketua DPC,” ucap Surochim kepada media ini. Jumat (26/07/2019)

Menurut Surochim, soliditas 15 anggota dewan akan sangat bergantung kepada konsolidasi yang dilakukan DPC baru dibawah kepemimpinan Adi Sutarwijono.

“Jika mas Awi (Adi Sutarwijono) bisa mulus membangun komunikasi dengan pasukan mas Wishnu Sakti Buana, maka peluang untuk solid dan menguasai DPRD kota kian terbuka,” tandasnya.

Demikian juga sebaliknya, kata Surochim, jika konsolidasi itu masih belum mulus maka potensi untuk faksional di internal PDIP akan terlihat di DPRD.

“Mas Awi punya tugas yang lumayan menantang menurut saya untuk membangun dan mencairkan komunikasi dengan para pendukung mas Whisnu, mengingat hubungan yang erat diantara mereka. Kuncinya ada di harmonisasi kekuatan faksi,” lanjutnya.

Oleh karenanya, Surochim menambahkan, jika Adi Sutarwijono bisa mengembangkan komunikasi itu bisa cair, dan masing masing bisa melebur maka PDIP akan bisa kuat.

“Namun, jika sebaliknya maka potensi pecah atau melawan dalam diam akan terbuka peluang. Saya pikir, keseimbangan komunikasi diantara faksi-falsi itu yang akan menentukan soliditas DPRD asal PDIP,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *