Politik

Terkait Underpass Bundaran Satelit, DPRD Surabaya Bakal Bersikap Tegas Kepada REI Jatim

72
×

Terkait Underpass Bundaran Satelit, DPRD Surabaya Bakal Bersikap Tegas Kepada REI Jatim

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Kondisi Proyek Underpass Bundaran Satelit menjadi sorotan Komisi C DPRD Surabaya yang membidangi pembangunan, pasalnya hingga batas waktu rencana pelaksanaan proyek, kondisinya belum juga tuntas.

Untuk itu, Syaifuddin Zuhri Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya mendesak agar REI Jatim segera menuntaskan proyek fasilitas umum dengan nilai 74, 3 Miliar ini sesuai komitmen yang telah disepakatinya.

“Kalau memang terkendala soal keterbatasan dana, harusnya REI membicarakan dengan kami, sehingga bisa kita carikan solusinya. Bukan dibiarkan mangkrak seperti itu,” ucap politisi PDIP ini. Senin (16/7/2018)

Cak Ipuk-sapaan akrab Syaifuddin Zuhri, menilai bahwa REI Jatim mulai tidak konsekuen dengan janjinya, bahkan mulai mencari-cari alasan agar bisa menunda penyelesaian proyek Underpass Bundaran Satelit.

“Dulu waktu rapat dengan kita, mereka beralasan proyek masih menunggu pemindahan utilitas PDAM, namun setelah pemindahan utilitasnya beres, sampai sekarang proyek itu tetap mangkrak, nggak dilanjutkan lagi,” tandasnya.

Tidak hanya itu, Cak Ipuk juga mengatakan jika pihaknya hanya memberikan waktu 10 hari ke depan kepada REI Jatim untuk berkoordinasi dengan anggotanya. Jika tetap tidak bisa mendapatkan solusi, pihaknya akan bersikap.

“Kami juga akan meminta data kepada mereka, anggota REI yang sampai sekarang belum menyelesaikan kewajibannya, bila perlu akan kami panggil mereka itu, karena penyelesaian proyek untuk publik ini tidak bisa ditunda-tunda lagi,” tegasnya.

Terpisah, Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menegaskan bahwa pembiayaan mega proyek Underpass Bundaran Satelit akan tetap berada di tangan pengembang.

Dengan demikian, REI Jatim selaku penanggung jawab mega proyek itu tetap berkewajiban membiayai underpass yang memakan biaya 74,3 Miliar ini.

“Tetap akan berada di bawah pengembang. Kami akan dorong itu. Teguran keras pun akan kami berikan,” kata Whisnu.

Meski demikian, pria yang akrab disapa WS ini memastikan bahwa untuk berjaga-jaga Pemkot Surabaya akan tetap menganggarkan dana talangan pembiayaan mega proyek itu.

“Kesepakatan akan terus dilanjutkan. Pembiayaan akan terus didesak agar dari pengembang. Tapi, untuk jaga-jaga, nanti dana talangan akan kita anggarkan di PAK nanti,” jelas WS. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *