SURABAYA (Suarapubliknews) – Tim line dance (LD) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur ikut memeriahkan acara drama kolosal Insiden Perobekan Bendera di Hotel Majapahit, Minggu (21/9/2025). Acara tahunan yang berlangsung di area Car Free Day (CFD) Jl Tunjungan ini dihadiri Walikota Surabaya Eri Cahyadi dan jajarannya, para veteran anggota LVRI dan tentu saja warga masyarakat yang memadati jalanan.
Tampil sebagai pembuka, tim LD yang pagi itu berdandan ala noni-Belanda tersebut menari dengan iringan lagu Surabaya ciptaan grup musik legendaris Koes Plus. Tim yang dipimpin wartawati senior Ita Nasyiah ini merasa bangga bisa berpartisiapsi dalam kegiatan ini.
“Meski punya waktu latihan yang cukup pendek, Alhamdulillah kami bisa tampil maksimal di acara tahunan ini” ujarnya didampingi pelatih Lusi.
Dalam drama yang berdurasi sekitar 2 jam itu Walikota Eri Cahyadi berperan sebagai Residen Sudirman. Drama yang melibatkan berbagai elemen komunitas ini diakui penonton menarik, sampai saya mbrebes mili melihatnya.
“Apalagi pas insiden perobekan bendera, ” ujar Ulfa, salah satu penonton yang memadati jalan Tunjungan.
Teatrikal perobekan bendera yang digagas seniman Heri Lentho itu tak hanya menimbulkan rasa bangga dan haru, tapi juga kekhawatiran. Bisa dibayangkan sejumlah pemeran harus menaiki tangga menara Hotel Majapahit untuk merobek Bendera Merah Putih Biru yang pada saat itu dikibarkan untuk merayakan ulang tahun Ratu Belanda Wilhelmina. Namun ditengah pesta para pemuda tidak terima bendera penjajah dikibarkan, hingga terjadilah insiden perobekan pada 19 September 1945. (q cox)