KEDIRI (Suarapubliknews) – Untuk meningkatkan kemajuan petani sekaligus hasil produksi pertaniannya, Pemerintah Kabupaten Kediri melakukan kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), karena diperlukan jaringan kerja (network system) untuk dapat membangun pertanian secara berkesinambungan. Senin (24/5/21)
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramonoada di Auditorium Fakultas Pertanian UGM. “Pembangunan jaringan kerja diarahkan pada pengembangan pola kerjasama dan kemitraan antar stakeholders, seperti pemerintah daerah, NGO, dunia usaha, dan perguruan tinggi,” tuturnya.
Di kesempatan yang sama, Mas Bup-sapaan lekat Bupati Hanindhito Himawan Pramonoada, juga berharap terbentuknya sinergitas antar elemen untuk kemajuan pertanian di wilayah Kabupaten Kediri.
”Hal ini akan mampu menjadi pengungkit kemajuan pengembangan pertanian di Kabupaten Kediri. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk kerjasama dan diskusi pengembangan ekonomi khususnya pertanian,” terang Mas Bup.
Menurut Mas Bup, Kabupaten Kediri memiliki kawasan agropolitan yang sangat potensial di bidang pertanian dan perkebunan. Kawasan tersebut dibagi menjadi empat wilayah, yakni Pakancupung (Pare, Kandangan, Puncu, Kepung), Ngawasondat (Ngancar, Wates, Plosoklaten, Kandat), Segobatam (Semen, Grogol, Banyakan, Tarokan, Mojo), serta Palempari (Pare, Plemahan, Papar, Purwoasri).
“Salah satu produk pertanian Kabupaten Kediri adalah cabai. Memiliki lahan pertanian cabai seluas 3 ribu hektar, tingkat produksi cabai Kabupaten Kediri mencapai 23 ton. Sementara itu untuk jumlah permintaan cabai masyarakat Kabupaten Kediri hanya berkisar 7 ton. Sisanya banyak diminta oleh daerah lain dengan tingkat permintaan paling banyak berasal dari Jabodetabek,” paparnya. (q cox, Iwan)