SURABAYA (Suarapubliknews) – Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 4 Jawa Timur meluncurkan program Si-Pinter Keuangan Jatim yang merupakan akronim Sistem Informasi dan Pelatihan Inklusi & Literasi Keuangan Jatim sebagai upaya meningkatkan literasi dan inklusi industri jasa keuangan.
Program ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Pelatihan, Literasi dan Inklusi (PETIK) Keuangan pada tanggal 5 November 2019 di Universitas Airlangga yang dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding antara Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan Daerah Jatim dengan 5 universitas yaitu Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Universitas Negeri Jember, Universitas Kadiri Kediri dan Universitas Muhammadiyah Malang.
Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Sarjito mengatakan OJK telah melakukan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan di tahun 2019, yang mana diketahui indeks inklusi keuangan nasional telah mencapai 76,19% melampaui target yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) sebesar 75%.
“Untuk Provinsi Jawa Timur, indeks literasi dan indeks inklusi keuangan tahun 2019 membaik menjadi 48,95% dan 87,96% dibanding 35,6% dan 73,2% sesuai hasil survei tahun 2016. Namun demikian, indeks literasi dan indeks inklusi keuangan pada sektor Pasar Modal dan Industri Keuangan Non-Bank belum mengalami pertumbuhan secara signifikan, yaitu: Pasar Modal: indeks literasi (4,92%), indeks inklusi (1,55%); Perasuransian: indeks literasi (19,40%), indeks inklusi (13,15%); Lembaga Pembiayaan: indeks literasi (15,17%), indeks inklusi (14,56%); dan Pergadaian: indeks literasi (17,81%), indeks inklusi (12,38%),” katanya.
Pada saat yang bersamaan juga dilakukan peresmian Accounting & Financial Center (AFC) oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. AFC merupakan pusat kegiatan edukasi dan penyebaran informasi mengenai akuntansi dan keuangan bagi civitas akademika UNUSA, universitas lainnya di Surabaya serta santri pondok pesantren di bawah asuhan UNUSA.
Pelaksanaan edukasi dalam program Si-Pinter Keuangan di UNUSA dilakukan secara bergantian oleh OJK dan Lembaga Jasa Keuangan Jatim secara berkala. Outcome yang diharapkan dari Si-Pinter Keuangan Jatim adalah Lembaga Jasa Keuangan melakukan edukasi kepada mahasiswa dan segenap civitas akademika UNUSA, universitas lainnya di Surabaya serta santri pondok pesantren di bawah asuhan UNUSA mengenai lembaga keuangan, produk dan jasa keuangan serta manfaat dan risiko produk jasa keuangan.
Masyarakat Jatim diharapkan memiliki kemampuan yang luas mengenai lembaga keuangan serta produk dan jasa keuangan, memiliki keterampilan untuk menilai manfaat dan risiko produk jasa keuangan, serta memiliki keyakinan terhadap lembaga maupun produk dan jasa keuangan. Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat intelektual yang memiliki idealisme tinggi diharapkan dapat menjadi duta literasi keuangan kepada masyarakat Jatim. Serta peningkatan literasi dan inklusi keuangan pengguna Si Pinter Keuangan Jatim.
“Dengan peluncuran program Si-Pinter Keuangan ini dapat dilaksanakan secara konsisten dan program serupa dapat dilakukan terutama di universitas lain yang telah menandatangani MoU di Jawa Timur, sehingga slogan untuk menjadikan Jatim Well Financial Literate benar-benar dapat terwujud,” tutup Sarjito. (q cox, Tama Dinie)