SURABAYA (Suarapubliknews) – UK Petra, Surabaya bekerjasama dengan Yayasan Indonesia Sejahtera Barokah menggelar seminar Wawasan Kebangsaan bertajuk “Dari aku untuk Indonesiaku”.
Koordinator acara seminar Wawasan Kebangsaan UK Petra, Sally Azaria, S.Sos., M.PPO mengatakan Seminar ini akan menginspirasi sivitas akademika UK Petra bahwa sebagai WNI harus mencintai negara ini apapun keadaannya.
“Kami ingin meningkatkan rasa kecintaan terhadap Indonesia dengan segala keadaan yang ada saat ini,” katanya.
Dalam seminar ini menghadirkan tiga pembicara yaitu Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif (Ketua Umum Persyarikatan Muhammadiyah (1998-2005), Yudi Latief, Ph.D., (Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (2017-2018) dan Ir. Basuki T. Purnama, M.M., (Gubernur DKI 2014-2017).
Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif yang sharing pengalaman pribadi mencintai Indonesia sesuai dengan konstitusi atau founding fathers mengatakan Humanity is one. Ikuti teladan Yesus Kristus. Love your neighbor.
“Mari kita bersatu. Ideologi Pancasila harus kita bela bersama. Jangan memandang agama. Kalo mau berbuat sesuatu yang positif bagi negeri ini, buatlah gelombang besar jgn hanya riak-riak kecil. Itu yang membuat RI ini bertahan,” ajaknya
Sedangkan Yudi Latief, Ph.D., yang mengangkat topik mengenai Pancasila untuk Generasi Milenial mengungkapkan Tanpa Pancasila, Indonesia yang majemuk ini tidak akan kuat. Pancasila sumber kekuatan Bangsa.
Sementara itu pembicara ketiga yaitu Ir. Basuki T. Purnama, M.M., yang sharing pengalaman sebagai WNI keturunan Tionghoa dalam mencintai Indonesia berpesan Milikilah hati yg empati, Kemurahan hati, kerendahan hati, lembut dalam bicara dan sabar.
“Semoga dengan mengundang tiga tokoh besar negeri ini, kita semua belajar sesuatu misalnya rasa cinta terhadap Indonesia dan rasa memberi sesuatu untuk Indonesia semakin bertumbuh,” tandas Sally. (q cox, Tama Dinie)
