CIKARANG (Suarapubliknews) – Jalan layang terpanjang di Indonesia, meresmikan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated), tepatnya di titik KM 38 resmi beroperasi tanpa tarif dalam waktu dekat hingga selesainya libur Natal 2019 dan tahun baru (Nataru) 2020.
Presiden RI Joko Widodo mengatakan dengan selesainya Jakarta-Cikampek II (Elevated) ini, persoalan kepadatan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting tidak terjadi lagi. “Saya berikan penghargaan untuk selesainya pekerjaan jalan tol ini. Saya paham pengerjaannya sangat rumit dikarenakan posisi proyek yang ada di tengah lalulintas sangat padat,” katanya.
Turut hadir dalam peresmian Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Desi Arryani, dan Direktur Utama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono.
Selain itu, ada pula pengerjaan proyek-proyek lainnya, seperti pembangunan LRT dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Dengan adanya Jalan Tol Jakarta-Cikampek II _(Elevated)_ ini, Ia mengharapkan, dapat mengurangi kepadatan sebanyak 30% dari Lalulintas Harian Rata-Rata (LHR) Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting yang berkisar 200 ribu unit kendaraan per hari. Berkurangnya kepadatan ini juga sekaligus dapat mengurangi biaya BBM para pengguna jalan.
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) dapat diakses melalui dua pintu masuk dan keluar, yakni Simpang Susun (SS) Cikunir dan Karawang Barat. “Ada fitur keselamatan di jalan tol ini, yaitu delapan titik emergency U-Turn dan 113 unit CCTV,” lanjutnya.
Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) juga dilengkapi dengan beberapa armada kendaraan, yaitu mobil derek, patroli jalan raya, patroli layanan jalan tol, rescue, dan ambulance sehingga pengguna jalan tol merasa aman dan nyaman.
Jalan Tol Layang Japek sepanjang 38 Km ini berada tepat di sebagian ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting, membentang dari ruas Cikunir hingga Karawang Barat (Sta 9+500 sampai dengan Sta 47+500).
Untuk saat ini, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) hanya untuk kendaraan tujuan jarak jauh, khusus untuk kendaraan golongan I non bus dan non truk. Pengusahaannya dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT JJC yang merupakan anak usaha dari Jasa Marga.
Meski sudah diresmikan, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) belum bisa dilewati oleh umum karena masih ada pekerjaan finishing minor. Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) baru akan dibuka untuk umum dalam waktu dekat tanpa dikenakan tarif.
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengatakan jalan tol ini akan beroperasi tanpa tarif hingga selesainya libur Nataru. “Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) dapat menjadi jalur alternatif bagi pengguna jalan tol yang hendak ke Cikampek atau Bandung sekaligus dapat memecah konsentrasi kepadatan yang kerap terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting,” katanya.
Bila nantinya sudah beroperasi, Jasa Marga mengimbau agar pengguna ketika melintasi Jakarta-Cikampek II (Elevated) berada di rentang kecepatan 60-80 Km/jam, memastikan kendaraan dan pengemudi dalam kondisi prima, dan memastikan kecukupan saldo kartu uang elektronik serta BBM.
Bila pengguna jalan tol ingin beristirahat sejenak, dapat menggunakan berbagai fasilitas di Rest Area yang berlokasi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting, yaitu Rest Area Km 51, 57, dan 62 yang semuanya mengarah ke Cikampek. Untuk arah sebaliknya, yakni arah Jakarta, pengguna bisa mengunjungi Rest Area Km 6.(q cox, Tama Dinie)