KABUPATEN BEKASI (Suarapubliknews) ~ Toys Kingdom, berbagi kebahagiaan dengan 100 anak yatim dan duafa dari Yayasan Yatim Piatu & Dhuafa Rumah Harapan dalam momen buka puasa bersama.
Selain berbuka bersama, Toys Kingdom juga menghadirkan aktivitas fun learning dan mendongeng untuk menghibur sekaligus mengedukasi anak-anak. Kegiatan ini dilaksanakan di mal Living Plaza Jababeka, Kabupaten Bekasi.
General Manager Marketing Communications Toys Kingdom Ellen Widodo, menyampaikan, acara ini digelar sejalan dengan misi Toys Kingdom untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan, serta menciptakan senyuman dan kebahagiaan.
“Selain itu, tak lupa kami juga menyelipkan edukasi kepada anak-anak melalui kegiatan mendongeng dan berbagai permainan fun learning. Harapannya, selain mendapatkan pengalaman yang menyenangkan, anak-anak juga dapat menerima manfaat pembelajaran dari kegiatan ini,” katanya.
Acara ini dimulai dengan Dancing Time, tarian seru yang dibawakan staf toko Toys Kingdom beserta Tiggi, anak harimau sumatra maskot Toys Kingdom. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan mendongeng dan fun learning yang berisi permainan-permainan edukatif. Setelah itu dilanjutkan dengan siraman rohani dari ustaz dan salat magrib berjamaah di Musala Living Plaza Jababeka. Kemudian ditutup dengan buka puasa bersama dan pembagian bingkisan dari Toys Kingdom.
Secara khusus Toys Kingdom menghadirkan kegiatan mendongeng sebagai sarana yang mudah diterima anak dalam menyampaikan nilai positif dan nilai edukasi. Karena selain pesan-pesan positif yang terkandung di dalam cerita, kegiatan mendongeng dapat mengembangkan daya pikir dan imajinasi anak. Mulai dari penggambaran tokoh, suara, nada bicara, hingga latar cerita, semuanya dapat menstimulasi imajinasi anak.
pendongeng yang hadir dalam acara ini Nia Yuniarsih Ramlan, , menambahkan, selain menstimulasi kreativitas dan daya imajinasi, sebenarnya kegiatan ini juga dapat menumbuhkan minat baca.
“Karena setelah mendengarkan cerita, akan timbul rasa penasaran pada anak untuk mencari-cari dan membaca cerita sendiri. Maka dari itu saya sangat merekomendasikan kegiatan mendongeng sebagai media pembelajaran, baik untuk orang tua, guru, maupun pengajar,” katanya. (q cok, tama dini)